Berikut ini Contoh Makalah tentang Seni Musik dan TariIndonesia yang berhasil saya rangkum
dari beberapa sumber yang berhubungan dengan seni music dan tari di Indonesia,
dan bonus dari kami Kata Pengantar yang pas untuk makalah tersebut. Selamat
menyimak J
KATA
PENGANTAR
Puji dan Syukur kami panjatkan ke
Hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat limpahan Rahmat dan Karunia-nya
sehingga kami dapat menyusun makalah ini tepat pada waktunya. Dalam makalah ini
kami membahas mengenai Seni Musik dan Tari Daerah Indonesia
Makalah ini dibuat dengan berbagai
observasi dan beberapa bantuan dari berbagai pihak untuk membantu menyelesaikan
tantangan dan hambatan selama mengerjakan makalah ini. Oleh karena itu, kami
mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah
membantu dalam penyusunan makalah ini.
Kami menyadari bahwa masih banyak
kekurangan yang mendasar pada makalah ini. Oleh karena itu kami mengundang
pembaca untuk memberikan saran serta kritik yang dapat membangun kami. Kritik
konstruktif dari pembaca sangat kami harapkan untuk penyempurnaan makalah
selanjutnya.
Akhir kata semoga makalah ini dapat
memberikan manfaat bagi kita sekalian.
Banjar, Agustus 2015
Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang
Perjalanan dan bentuk seni tari dan musik di Indonesia
sangat terkait dengan perkembangan kehidupan masyarakatnya, baik ditinjau dari
struktur etnik maupun dalam lingkup negara kesatuan. Jika ditinjau sekilas
perkembangan Indonesia sebagai negara kesatuan, maka perkembangan tersebut
tidak terlepas dari latar belakang keadaan masyarakat Indonesia.
Pada saat itu, Amerika Serikat dan Eropa secara politis dan
ekonomis menguasai seluruh Asia Tenggara, kecuali Thailand. Menurut Soedarsono
(1977), salah seorang budayawan dan peneliti seni pertunjukan Indonesia,
menjelaskan bahwa, “secara garis besar perkembangan seni pertunjukan Indonesia Daerah
sangat dipengaruhi oleh adanya kontak dengan budaya besar dari luar [asing]”.
Berdasarkan pendapat Soedarsono tersebut, maka perkembangan seni daerah Indonesia
secara garis besar terbagi atas periode masa pra pengaruh asing dan masa
pengaruh asing. Namun apabila ditinjau dari perkembangan masyarakat Indonesia
hingga saat ini, maka masyarakat sekarang merupakan masyarakat Indonesia dalam
lingkup negara kesatuan. Tentu saja masing-masing periode telah menampilkan
budaya yang berbeda bagi seni pertunjukan, karena kehidupan kesenian sangat
tergantung pada masyarakat pendukungnya.
B. Tujuan
Penulisan
Adapun tujuan penulisan karya tulis ini guna memenuhi tugas
dari guru bidang studi, dan juga kita sebagai generasi penerus bangsa
senantiasa diharapakan untuk menjaga dan melestarikan salah satu warisa nenek
moyang kita.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian Musik Daerah
Musik daerah adalah musik yang hidup di masyarakat secara turun temurun, dipertahankan
sebagai sarana hiburan. Tiga komponen yang saling mempengaruhi diantaranya
Seniman musik itu sendiri dan masyarakat penikmatnya.
Sedangkan maksudnya untuk mempersatukan persepsi
antara pemikiran seniman dan masyarakat tentang usaha bersama dalam
mengembangkan dan melestarikan seni musik Daerah. Menjadikan musik trasidional
sebagai perbendaharaan seni di masyarakat sehingga musik Daerah lebih menyentuh
pada sektor komersial umum.
Musik Daerah adalah seluruh musik yang berkembang di
Nusantara ini, yang menunjukkan atau menonjolkan ciri keindonesiaan, baik dalam
bahasa maupun gaya melodinya. Musik Nusantara terdiri dari musik tradisi
daerah, musik keroncong, musik dangdut, musik langgam, musik gambus, musik
perjuangan, dan musik pop.
B.
Sejarah Musik Daerah
Sejarah Musik Nusantara terdapat tahapan-tahapan
perkembangan musik Indonesia (nusantara). tahapan tersebut adalah sebagai
berikut.
1.
Masa sebelum masuknya pengaruh Hindu-
Buddha
Pada masa ini,
musik dipakai sebagai bagian dari kegiatan ritual masyarakat. Dalam beberapa
kelompok, bunyi- bunyian yang dihasilkan oleh anggota badan atau alat tertentu
diyakini memiliki kekuatan magis. Instrumen atau alat musik yang digunakan
umumnya berasal dari alam sekitarnya.
2.
Masa setelah masuknya pengaruh Hindu- Buddha
Pada masa ini,
berkembanglah musik- musik istana (khususnya di Jawa). saat itu, musik tidak
hanya dipakai sebagai bagian ritual saja, tetapi juga dalam kegiatan- kegiatan
keistanaan (sebagai sarana hiburan para tamu raja). Musik istana yang
berkembang adalah musik gamelan. Musik gamelan terdiri dari 5 kelompok, yaitu
kelompok balungan, kelompok blimbingan, kelompok pencon, kelompok kendang,dan
kelompok pelengkap.
3.
Masa setelah masuknya pengaruh Islam
Selain berdagang
dan menyebarkan agama islam, para pedagang arab juga memperkenalkan musik
mereka. Alat musik mereka berupa gambus & rebana. dari proses itulah muncul
orkes- orkes gambus di nusantara (Indonesia) hingga saat ini.
4.
Masa Kolonialisme
Masuknya bangsa
Barat ke Indonesia juga membawa pengaruh besar dalam perkembangan musik
Indonesia. Para pendatang ini memperkenalkan berbagai alat musik dari negeri
mereka, misalnya biola, selo (cello), gitar, seruling (flute), dan ukulele.
Mereka pun membawa sistem solmisasi dalam berbagai karya lagu. Itulah masa-
masa perkembangan musik modern Indonesia. Saat itu,para musisi Indonesia
menciptakan sajian musik yang merupakan perpaduan musik barat dan musik
Indonesia . Sajian musik itu dikenal sebagai musik keroncong.
5.
Masa Kini
Seiring dengan
masuknya media elektronik ke Indonesia,masukpula berbagai jenis musik barat,
seperti pop, jazz, blues, rock, dan R&B. demikian pula dengan musik- musik
negeri India yang banyak dibawa melalui film- filmnya. Dari perkembangan ini,
terjadi perpaduan antara musik asing dengan musik Indonesia. Musik India
mengalami perpaduan dengan musik melayu sehingga menghasilkan jenis musik
dangdut. Maka, muncul pula berbagai musisi Indonesia yang beraliran pop, jazz,
blues, rock, dan R&B. Berkembang pula jenis musik yang memadukan unsur
kedaerahan Indonesia dengan unsur musik barat, terutama alat- alat musiknya.
Jenis musik ini sering disebut musik etnis.
C. Fungsi Musik Nusantara
Secara umum, fungsi musik bagi masyarakat Indonesia
antara lain sebagai sarana atau media upacara ritual, media hiburan, media
ekspresi diri, media komunikasi, pengiring tari, dan sarana ekonomi.
1.
Sarana upacara budaya (ritual)
Musik di Indonesia,
biasanya berkaitan erat dengan upacara- upacara kematian, perkawinan,
kelahiran, serta upacara keagamaan dan kenegaraan. Di beberapa daerah, bunyi
yang dihasilkan oleh instrumen atau alat tertentu diyakini memiliki kekuatan
magis. Oleh karena itu, instrumen seperti itu dipakai sebagai sarana kegiatan
adat masyarakat.
2.
Sarana Hiburan
Dalam hal ini,
musik merupakan salah satu cara untuk menghilangkan kejenuhan akibat rutinitas
harian, serta sebagai sarana rekreasi dan ajang pertemuan dengan warga lainnya.
Umumnya masyarakat Indonesia sangat antusias dalam menonton pagelaran musik.
Jika ada perunjukan musik di daerah mereka, mereka akan berbondong-
bondongmendatangi tempat pertunjukan untuk menonton.
3.
Sarana Ekspresi Diri
Bagi para seniman
(baik pencipta lagu maupun pemain musik), musik adalah media untuk
mengekspresikan diri mereka. Melalui musik, mereka mengaktualisasikan potensi
dirinya. Melalui musik pula, mereka mengungkapkan perasaan, pikiran, gagasan,
dan cita- cita tentang diri, masyarakat, Tuhan, dan dunia.
4.
Sarana Komunikasi
Di beberapa tempat di
Indonesia, bunyi- bunyi tertentu yang memiliki arti tertentu bagi anggota
kelompok masyarakatnya. Umumnya, bunyi- bunyian itu memiliki pola ritme
tertentu, dan menjadi tanda bagi anggota masyarakatnya atas suatu peristiwa
atau kegiatan. Alat yang umum digunakan dalam masyarakat Indonesia adalah
kentongan, bedug di masjid, dan lonceng di gereja.
5.
Pengiring Tarian
Di berbagai daerah
di Indonesia, bunyi- bunyian atau musik diciptakan oleh masyarakat untuk
mengiringi tarian- tarian daerah. Oleh sebab itu, kebanyakan tarian daerah di
Indonesia hanya bisa diiringi olehmusik daerahnya sendiri. Selain musik daerah,
musik- musik pop dan dangdut juga dipakai untuk mengiringi tarian- tarian
modern, seperti dansa, poco- poco, dan sebagainya.
6.
Sarana Ekonomi
Bagi para musisi
dan artis professional, musik tidak hanya sekadar berfungsi sebagai media
ekspresi dan aktualisasi diri. Musik juga merupakan sumber penghasilan. Mereka
merekam hasil karya mereka dalam bentuk pita kaset dan cakram padat (Compact
Disk/CD) serta menjualnya ke pasaran. Dari hasil penjualannya ini mereka
mendapatkan penghasilan untuk memenuhi kebutuhan hidup. Selain dalam media
kaset dan CD. Para musisi juga melakukan pertunjukan yang dipungut biaya.
Pertunjukan tidak hanya dilakukan di suatu tempat, tetapi juga bisa dilakukan
di daerah- daerah lain di Indonesia ataupun di luar Indonesia.
D. Ragam
Musik Nusantara
Ragam musik di Indonesia dapat dibedakan atas musik
tradisi, musik keroncong, musik dangdut, musik perjuangan, dan musik pop.
1.
Musik Daerah/Daerah
Musik daerah atau
musik Daerah adalah musik yang lahir dan berkembang di daerah- daerah di
seluruh Indonesia. Ciri khas pada jenis musik ini teletak pada isi lagu dan
instrumen (alat musiknya). Musik tradisi memiliki karakteristik khas, yakni
syair dan melodinya menggunakan bahasa dan gaya daerah setempat. Indonesia
adalah sebuah negara yang terdiri dari ribuan pulau yang terbentang dari Papua
hingga Aceh. Dari sekian banyaknya pulau beserta dengan masyarakatnya tersebut
lahir, tumbuh dan berkembang. Seni tradisi yang merupakan identitas, jati diri,
media ekspresi dari masyarakat pendukungnya.
Hampir diseluruh
wilayah Indonesia mempunyai seni musik Daerah yang khas. Keunikan tersebut bisa
dilihat dari teknik permainannya, penyajiannya maupun bentuk/organologi
instrumen musiknya. Hampir seluruh seni Daerah Indonesia mempunyai semangat
kolektivitas yang tinggi sehingga dapat dikenali karakter khas orang/masyarakat
Indonesia, yaitu ramah dan sopan. Namun berhubung dengan perjalanan waktu dan
semakin ditinggalkanya spirit dari seni tradisi tersebut, karekter kita semakin
berubah dari sifat yang menjunjung tinggi nilai-nilai kebersamaan menjadi
individual/egoistis. begitu banyaknya seni tradisi yang dimiliki bangsa
Indonesia, maka untuk lebih mudah mengenalinya dapat di golongkan menjadi beberapa
kelompok yaitu alat musik/instrumen perkusi, petik dan gesek.
2.
Instrumen Musik Perkusi
Perkusi adalah
sebutan bagi semua instrumen musik yang teknik permainannya di pukul, baik
menggunakan tangan maupun stik. Dalam hal ini beberapa instrumen musik yang tergolong
dalam alat musik perkusi adalah, Gamelan, Arumba, Kendang, kolintang, tifa,
talempong, rebana, bedug, jimbe dan lain sebagainya.
3.
Gamelan
Gamelan adalah alat
musik yang terbuat dari bahan logam. Gamelan berasal dari daerah Jawa Tengah,
DI. Yogyakarta, Jawa Timur juga di Jawa Barat yang biasa disebut dengan Degung
dan di Bali (Gamelan Bali). Satu perangkat gamelan terdiri dari instrumen
saron, demung, gong, kenong, slenthem, bonang dan beberapa instrumen lainnya.
Gamelan mempunyai nada pentatonis/pentatonic.
4.
Talempong
Talempong adalah
seni musik tradisi dari Minangkabau/Sumatera Barat. Talempong adalah alat musik
bernada diatonis (do, re, mi, fa, sol, la, ti, do)
5.
Kolintang
Kolintang atau
kulintang berasal dari daerah Minahasa/ Sulawesi Utara. Kolintang mempunyai
tangga nada diatonis/diatonic yang semua instrumennya terdiri dari bas, melodis
dan ritmis. Bahan dasar untuk membuat kulintang adalah kayu. Cara untuk
memainkan alat musik ini di pukul dengan menggunakan stik.
6.
Arumba
Arumba (alunan rumpun
bambu) berasal dari daerah Jawa Barat. Arumba adalah alat musik yang terbuat
dari bhan bambu yang di mainkan dengan melodis dan ritmis. Pada awalnya arumba
menggunakan tangga nada pentatonis namun dalam perkembangannya menggunakan
tangga nada diatonis.
7.
Kendang
Kendang adalah
sejenis alat musik perkusi yang membrannya berasal dari kulit hewan. Kendang
atau gendang dapat dijumpai di banyak wilayah Indonesia. Di Jawa barat kendang
mempunyai peraanan penting dalam tarian Jaipong. Di Jawa Tengah, Bali, DI Yogyakarta,
Jawa timur kendang selalu digunakan dalam permainan gamelan baik untuk
mengiringi, tari, wayang, ketoprak. Tifa adalah alat musik sejenis kendang yang
dapat di jumpai di daerah Papua, Maluku dan Nias. Rebana adalah jenis gendang
yang ukuran bervariasai dari yang kecil hingga besar. Rebana adalah alat musik
yang biasa di gunakan dalam kesenian yang bernafaskan Islam. Rebana dapat di
jumpai hampir di sebagian wilayah Indonesia.
8.
Instrumen Musik Petik
Kecapi adalah alat
musik petik yang berasal dari daerah Jawa Barat. Bentuk organologi kecapi
adalah sebuah kotak kayu yang diatasnya berjajar dawai/senar, kotak kayu
tersebut berguna sebagai resonatornya. Alat musik yang menyerupai Kecapi adalah
siter dari daerah Jawa tengah.
Sasando adalah alat
musik petik berasal dari daerah Nusa tenggara timur (Timor) kecapi ini terbuat
dari bambu dengan diberi dawai/senar sedangkan untuk resonasinya di buat dari
anyaman daun lontar yang mempunyai bentuk setengah bulatan.
Sampek
(sampe/sapek) adalah alat musik yang bentuknya menyerupai gitar berasal dari
daerah kalimantan. Alat musik ini terbuat dari bahan kayu yang di penuhi dengan
ornamen/ukiran yang indah. Alat musik petik lainnya yang bentuknya menyerupai
sampek adalah Hapetan daerah Tapanuli, Jungga dari daerah Sulawesi Selatan.
9.
Instrumen Musik Gesek
Instrumen musik Daerah
yang menggunakan teknik permainan digesek adalah Rebab. Rebab berasal dari
daerah Jawa barat, Jawa Tengah, Jakarta (kesenian betawi). Rebabb terbuat dari
bahan kayu dan resonatornya ditutup dengan kulit tipis, mempunyai dua buah
senar/dawai dan mempunyai tangga nada pentatonis. Instrumen musik Daerah
lainnya yang mempunyai bentuk seperti rebab adalah Ohyan yang resonatornya
terbuat dari tempurung kelapa, rebab jenis ini dapat dijumpai di bali, Jawa dan
kalimantan selatan.
10. Instrumen
Musik Tiup
Suling adalah
instrumen musik tiup yang terbuat dari bambu. hampir semua daerah di indonesia
dapat dijumpai alat musik ini. Saluang adalah alat musik tiup dari Sumatera
Barat, serunai dapat dijumpai di sumatera utara, Kalimantan. Suling Lembang
berasal dari daerah Toraja yang mempunyai panjang antara 40-100cm dengan garis
tengah 2cm.
Tarompet, serompet,
selompret adalah jenis alat musik tiup yang mempunyai 4-6 lubang nada dan
bagian untuk meniupnya berbentuk corong. Seni musik tradisi yang menggunakan
alat musik seperti ini adalah kesenian rakyat Tapanuli, Jawa Barat, Jawa Timur,
Madura, Papua.
11. Musik
Keroncong
Secara umum, musik
keroncong memiliki harmoni musik dan improvisasi yang sangat terbatas. Umumnya
lagu- lagunya memiliki bentuk dan susunan yang sama. Syair- syairnya terdiri
atas beberapa kalimat (umumnya 7 kalimat) yang diselingi dengan permainan alat
musik.
12. Musik
Dangdut
Musik dangdut
merupakan hasil perpaduan antara musik India dengan musik Melayu, musik ini
kemudian berkembang dan menampilkan cirinya yang khas dan berbeda dengan musik
akarnya. Ciri khas musik ini terletak pada pukulan alat musik tabla (sejenis
alat musik perkusi yang menghasilkan bunyi ndut). Selain itu, iramanya ringan,
sehingga mendorong penyanyi dan pendengarnya untuk mengerakkan anggota badannya.
Lagunya pun mudah dicerna, sehingga tidak susah untuk diterima masyarakat.
13. Musik
Perjuangan
Musik ini lahir
dari kondisi masyarakat Indonesia yang sedang terjajah oleh bangsa asing.
Dengan menggunakan musik, para pejuang berusaha mengobarkan semangat persatuan
untuk bangkit melawan penjajah. Syair- syair yang diciptakan pada masa itu,
umumnya berisi ajakan untuk berjuang, ajakan untui berkorban demi tanah air,
dan sebagainya. Irama musiknya pun dibuat cepat dan semangat, serta diakhiri
dengan semarak.
14. Musik
Populer (pop)
Musik ini memiliki
ciri, antara lain penggunaan ritme yang terasa bebas dengan mengutamakan
permainan drum dan gitar bas. Komposisi melodinyajuga mudah dicerna. Biasanya,
para musisinya juga menambahkan variasi gaya yang beraneka ragam untuk menambah
daya tarik dan penghayatan pendengar atau penontonnya. Musik pop dibedakan
menjadi musik pop anak- anak dan musik pop dewasa.
E. Pengertian
Seni Tari
Tari adalah dalah salah satu jenis gerak selain senam, bela
diri, akrobatik, atau pantomime. Sebagai seni, tari memiliki ciri-ciri yang
berbeda dengan seni-seni lain.
Seni tari secara umum memiliki aspek-aspek gerak, ritmis,
keindahan, dan ekspresi. Selain itu, seni tari memilki unsur-unsur ruang,
tenaga, dan waktu. Ruang berhubungan dengan posisi, tingkatan, dan jangkauan.
Posisi berhubungan dengan arah hadap dan arah gerak. Arah hadap, seperti
menghadap kedepan, kebelakang, serong kanan, dan serong kiri, arah gerak,
contohnya menuju kedepan, kebelakang, memutar, atau zigzag. Tingkatan
berhubungan dengan tinggi rens\dahnya posisi duduk dan level tinggi dengan
posisi kaki dijinjitkan atau dengan meloncatloncat,. Jangkauan berhubungan
dengan gerak yang panjang atau pendek, gerak yang besar atau kecil.
Tenaga sangat dibutuhkan dalam seni tari karena dengan
tenaga, tari yang ditampilkan lebih kreatif. Tenaga dalam seni tari sangat
berhubungan dengan rasa dan emosi, bukan dengan kekuatan otot. Gerakan tari
yang dikendalikan dan diatur dengan tenaga yang berbeda-beda akan membangkitkan
kesan yang mendalam, bukan hanya bagi penonton, juga bagi si penari.
Jenis dan Peran Seni Tari dalam
Konteks Masyarakat dan Budaya
Seni tari sangat berhubungan dengan keadaan masyarakat dan
budaya setempat. Oleh karena itu, fungsi peranan, fdan jenis-jenisnya pun
sangat berhubungan dengan masyarakat dan budaya setempat. Bahkan dalam
perkembangannya, seni tari dipengaruhi oleh perkembangan masyarakat dan
budayanya.
F. Sejarah
Seni Tari Daerah di Indonesia
Perjalanan dan bentuk seni tari di Indonesia sangat terkait
dengan perkembangan kehidupanmasyarakatnya, baik ditinjau dari struktur etnik
maupun dalam lingkup negara kesatuan.Jika ditinjau sekilas perkembangan
Indonesia sebagai negara kesatuan, maka perkembangantersebut tidak terlepas
dari latar belakang keadaan masyarakat Indonesia pada masalalu.James R. Brandon
(1967), salah seorang peneliti seni pertunjukan Asia Tenggara asal
Eropa,membagi empat periode budaya di Asia Tenggara termasuk Indonesia yaitu:
1) periode pra-sejarah sekitar 2500
tahun sebelum Masehi sampai 100 Masehi (M)
2) periode sekitar 100 M sampai 1000
M masuknya kebudayaan India,
3) periode sekitar 1300 M sampai
1750 pengaruh Islam masuk, dan
4) periode sekitar 1750M sampai
akhir Perang Dunia II.Pada saat itu,
Amerika Serikat dan Eropa secara politis dan ekonomis
menguasai seluruh AsiaTenggara, kecuali Thailand.Menurut Soedarsono (1977),
salah seorang budayawan dan peneliti seni pertunjukanIndonesia, menjelaskan
bahwa, ³secara garis besar perkembangan seni pertunjukan IndonesiaDaerah sangat
dipengaruhi oleh adanya kontak dengan budaya besar dari luar
[asing]´.Berdasarkan pendapat Soedarsono tersebut, maka perkembangan seni
pertunjukan DaerahIndonesia secara garis besar terbagi atas periode masa pra
pengaruh asing dan masa pengaruhasing. Namun apabila ditinjau dari perkembangan
masyarakat Indonesia hingga saat ini,maka masyarakat sekarang merupakan
masyarakat Indonesia dalam lingkup negara kesatuan.Tentu saja masing-masing
periode telah menampilkan budaya yang berbeda bagi senipertunjukan, karena
kehidupan kesenian sangat tergantung pada masyarakat pendukungnya.Perkembangan
masyarakat dan keseniannya tidak merupakan perkembangan yang terputussatu sama
lain, melainkan saling berkesinambungan. Edi Sedyawati (1981: 112-118) menggambarkan
secara vertikal perkembangan tari di Indonesia dalam lima tahapan yaitu tahap:
1. kehidupan yang terpencil dalam wilayah-wilayah etnik,
2. masuknya pengaruh-pengaruh luar sebagai unsur asing,
3. penembusan secara sengaja atas batas-batas kesukuan
[etnik],
4. gagasan mengenai perkembangan tari untuk taraf nasional,
5. kedewasaan baru yang ditandai oleh pencarian nilai-nilai.
Setiap wilayah etnik di Indonesia belum tentu telah
mengalami tahapan tersebut, bahkandalam wilayah-wilayah tertentu mungkin masih
dalam tahapan pertama. Jika ditinjau sekilasperkembangan Indonesia sebagai
negara kesatuan, maka tahapan perkembangan tari tersebutterkait dengan
perubahan struktur masyarakat.
Masa Pra-Kerajaan
Pada masa ini dapat diidentikkan pula dengan masa pra-Hindu
atau pra pengaruh asing.Bentuk-bentuk seni pertunjukan pada masa ini, masih
banyak terdapat di daerah pedalamanyang terpencil yang diwarnai oleh
kepercayaan animisme. Menurut pengamatan Soedarsono(Op.Cit) sisa-sisa
pertunjukan yang berbau animisme, penyembahan nenek moyang danbinatang totem,
masih bisa dijumpai di Irian Jaya, pedalaman Kalimantan, pedalamanSumatra,
pedalaman Sulawesi, beberapa daerah di Bali yang disebut Bali Aga atau Bali
Mula,seperti Trunyan dan Tenganan, serta di Jawa. Perwujudan tari pada masa itu
didugamerupakan refleksi dari satu kebulatan kehidupan masyarakat.
G. Jenis-Jenis Seni Tari
Jenis tari ditinjau dari bentuk
penyajiannya terbagi tiga kelompok, yaitu:
* Tari Tunggal
* Tari Berpasangan
* Tari Kelompok/Massal
1. Tari
Tunggal
Tari Tunggal yaitu tari yang
dilakukan oleh satu orang. Contohnya adalah tari gambir anom, tari koncar, tari
gunung sari, tari gatotkaca, tari bondan, tari gambyong dan tari kukilo.
Jenis tari menurut fungsinya;
* tari
pertunjukan
* tari hiburan
* tari
pergaulan, dan
* tari
upacara
Menurut
isi dan tema jenisnya;
* tari
aerotik
* tari
heroik, dan
Menurut koreografi dibedakan menjadi;
* Tari
rakyat, adalah tari yang hidup dikalangan/daerah setempat. Tari ini belum
mempunyai norma-norma dan aturan tertentu, bersifat sederhana dan menyatu
dengan kehidupan masyarakat. Sifatnya sekedar memenuhi kebutuhan tradisi
masyarakat setempat, seperti upacara.
* Tari klasik, sudah mengalami
perkembangan penggarapan pencapaia standar tertentu kristalisasi. Tari klasik
berasal dan tumbuh dari lingkungan bangsawan atau kraton. Nilainya artistik dan
nilai estetik sudah tinggi.
*Tari kreasi baru, yaitu tari yang
dihasilkan dari perkembangan penggarapan baru. Sumbernya dari elemen-elemen
gerak tari tradisi yang susunannya bernafaskan baru. Dicipta oleh para seniman
tari atau koreografer. Tari kreasi baru bukan kontenporer atau modern.
2. Tari
berpasangan
Tari berpasangan yaitu tari yang dilakukan
dengan berpasangan, laki-laki dengan perempuan, laki-laki dengan laki-laki,
perempuan dengan perempuan.
3. Tari
Kelompok/Massal
Tari ini dilakukan dengan
ramai-ramai, atau dengan menggunakan banyak penari.
Nah, oleh karena itu, mari
kita berbangga dengan seni tari yang ada di negara kita dengan cara
melestarikannya.
H. Peran
Seni Tari Daerah
Peranan seni tari untuk dapat
memenuhi kebutuhan manusia adalah dengan melalui stimulan individu, social dan
komunikasi. Dengan demikian tari dalam memenuhi kebutuhan individu dan social
merupakan alat yang digunakan untuk penyampaian ekspresi jiwa dalam kaitannya
dengan kepentingan lingkungan. Oleh karena itu tari dapat berperan sebagai
pemujaan, sarana komunikasi, dan pernyataan batin manusia dalam kaitannya
dengan ekspresi kehendak. Secara garis besar fungsi tari ada 3 antara lain :
1. Tari Sebagai
Upacara
fungsi tari sebagai sarana upacara
merupakan bagian dari tradisi yang ada dalam suatu kehidupan masyarakat yang
sifatnya turun temurun dari generasi ke generasi berikutnya sampai masa kini
yang berfungsi sebagai ritual. tari dalam upacara pada umumya bersifat sakral
dan magis. pada tari upacara faktor keindahan tidak diutamakan, yang
diutamakaan adalah kekuatan yang dapat mempengaruhi kehidupan manusia itu
sendiri ataupun hal hal diluar dirinya. Tari upacara dibagi menjadi 2 yaitu
tari adat dan agama
a. Tari
Adat
beberapa contoh tari uapacar adat adalah
bedhoyo ketawang (penobatan raja) gambyong, karonsih, dan gatot kaca
gandrung ( adat perkawinan), kuda lumping, jatilan (seni tontonan rakyat) tari
sekapur sirih untuk penyambutan tamu agung dan tari rangguk (jambi) untuk
persembahan untuk tamu biasa.
b. Tari
Agama
tari upacara agama adalah tari yang diyakini memiliki
karismatik khusus. Apabila tidak dilaksanakan akan berdampak kepada peri
kehidupan selanjutnya. Tari upacara agama memiliki tradisi khusus.,
dilaksanakan dalam konteks yang berhubungan dengan pernyataan penghayan
keagamaan di mana mereka lebih asyik apabila melakukan dengan penghayatan dalam
dan bersifat memuja, dan penghayantan persembahan secara total. Contoh tari
pendet, rangde, rejang, keris, pasraman, gabor, ngaben bedoyo semang, bendaya
ketawang, gandari
2. Tari
Sebagai Sarana Hiburan
salah satu bentuk penciptaan tari
ditujukan hanya untuk di tonton. Tari ini memiliki tujuan hiburan pribadi lebih
mementingkan kenikmatan dalam menarikan. Tari hiburan disebut tari gembira,
pada dasarnya tarian gembira tidak bertujuan untuk ditonton akan tetapi tarian
ini cenderung untuk kepuasan para penarinya itu sendiri. Keindahan tidak
diutamakan, tetapi mementingkan kepuasan individual, bersifat spontanitas dan
improvisasi.
contoh tari hiburan tari tayub
(jatim, jateng), ketuk tilu (jabar), gandrung (banyuwangi), jogged bumbung
(bali), serampang dua belas (Sumatra)
3. Tari
Sebagai Sarana Pertunjukkan
tari pertunjukkan adalah bentuk
momunikasi sehingga ada penyampai pesan dan penerima pesan. Tari ini lebih
mementingkan bentuk estetika dari pada tujuannya. Tarian ini lebih digarap
sesuai dengan kebutuhan masyarakat setempat’ tarian ini sengaja disusun untuk
dipertontonkan. Oleh sebab itu penyajian tari mengutamakan segi artistiknya
yang konsepsional yang mantab, koreografer yang baik serta tema dan tujuan yang
jelas.
Contoh tari pertunjukan tari piring
(Sumatra), tari ngremo(jatim), gambyong ( surakarta).
I. Unsur-Unsur
Dasar Tari
Dalam sebuah tarian antara tubuh, gerak komposisi tari tidak
dapat dipisahkan.Dalam sebuah tarian terdapat unsur-unsur yang membangunnya
yakni unsur gerak, tenaga dan waktu.
1. Gerak
Gerak
didalam tarian bukanlah gerak seperti dalam kehidupan sehari-hari. Gerak tari
adalah gerak yang telah mengalami perubahan atau proses stilasi dari gerak
wantah (asli) ke gerak murni dan gerak maknawi. Gerak wantah yang telah
mengalami stilasi itu akhirnya dapat dilihat dan dinikmati karena menjadi
gerakan yang memiliki nilai estetik (gerak murni dan gerak gerak maknawi).
Gerak wantah contohnya mencangkul, membatik dll.gerak wantah mudah dipahami
sebalikknya gerak murni dan maknawitidak mudah dipahamikarena sudah mengalami
proses stilisasi atau perubahan baik penambahan dan pengurangan. Gerak murni
merupakan gerak wantah yang telah diubah menjadi gerak yang indah namun tak
bermakna. Gerak maknawi adalah gerak wantah merupakan gerak yang telah diubah
menjadi gerak indah yang bermakna
2.
Unsur Tenaga
Penggunakaan tenaga dalam gerak tari meliputi :
a. intensitas berkaitan dengan
kuantitas tenaga dalam tarian yang menghasilkan tingkat ketegangan gerak
b. Aksen/tekanan muncul ketika gerakan
dilakukan secara tiba-tiba dan kontras
c. Kualitas berkaitan dengan cara
penggunakaan atau penyaluran tenaga.
3. Unsur
Ruang
Unsur ruang yang dimaksudkan sebagai unsur tari terbagi dua
yakni ruang yang diciptakan oleh penari dan ruang pentas atau ruang tempat
penari melakukan gerak.
Ruang yang diciptakan penari adalah ruang yang dibatasi oleh imajinasi penari berupa jarak yang terjauh yang dapat dijangkau oleh tangan dan kakinya dalam posisi tidak pindah tempat.
Ruang yang diciptakan penari adalah ruang yang dibatasi oleh imajinasi penari berupa jarak yang terjauh yang dapat dijangkau oleh tangan dan kakinya dalam posisi tidak pindah tempat.
Ruang pentas adalah arena yang digunakan oleh penari yang
biasa disebut dengan panggung, lapangan atau halaman terbuka.
4. Unsur
Waktu
Dalam unsur waktu juga menentukan
dalam membangun gerak tari. Dalam unsur waktu ada 2 faktor yang sangat penting
yaitu ritme dan tempo. Ritme dalam gerak tari menunjukkan ukuran waktu dari
setiap perubahan detail gerak, ritme lebih mengarah pada ukuran cepat atau
lambat setiap gerakan yang dapat dicapai.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Musik nusantara adalah
seluruh musik yang berkembang di nusantara, yang menunjukkan ciri
keindonesiaan. Musik memiliki fungsi sebagai sarana atau media ritual, media
hiburan media ekspresi diri, media komunikasi, pengiring tari, dan sarana
ekonomi. Ragam musik nusantara yang berkembang dapat dibedakan menjadi musik
tradisi, musik keroncong, musik dangdut, musik perjuangan, dan musik pop.
Fungsi Seni serta tujuannya bisa dibagi menjadi ; Fungsi
Religi/Keagamaan, Fungsi Pendidikan, Fungsi Komunikasi, Fungsi
Rekreasi/Hiburan, Fungsi Artistik, Fungsi Guna (seni terapan), dan Fungsi
Kesehatan (terapi).
Jenis tari ditinjau dari bentuk penyajiannya terbagi tiga
kelompok, yaitu: Tari Tunggal, Tari Berpasangan, dan Tari
Kelompok/Massal.
Peranan seni tari untuk dapat memenuhi kebutuhan manusia
adalah dengan melalui stimulan individu, social dan komunikasi. Dengan demikian
tari dalam memenuhi kebutuhan individu dan social merupakan alat yang digunakan
untuk penyampaian ekspresi jiwa dalam kaitannya dengan kepentingan lingkungan.
Oleh karena itu tari dapat berperan sebagai pemujaan, sarana komunikasi, dan
pernyataan batin manusia dalam kaitannya dengan ekspresi kehendak. Secara garis
besar fungsi tari ada 3 antara lain :tari sebagai upacara , tari sebagai sarana
hiburan dan tari sebagai sarana pertunjukkan
Dalam sebuah tarian antara tubuh, gerak komposisi tari tidak
dapat dipisahkan.Dalam sebuah tarian terdapat unsur-unsur yang membangunnya
yakni unsur gerak, tenaga dan waktu.
3.2 Saran
Generasi muda hendaknya menghargai,
dan menjaga seni daerah Indonesai agar tidak punah.