Makalah tentang bulan dan gerhana - Beberapa hari lalu saya sempet posting Makalah tentang Tata Surya yang masih sedikit ada kaitannya dengan postingan makalah kali ini. Untuk kali ini mari kita bahas mengenai Bulan beserta Gerhana, dalam makalah di bawah ini saya uraikan Pengertian Bulan dengan rinci dan apa pengertian Gerhana juga. Emm untuk melihat hasil yang segnitifikan mari kita lihat saja secara langsung makalah di bawah ini. Oh iya khusus pelanggan setia Makalah15 saya kasih langsung berikut dengan Kata Pengantar yang oke banget :D hehehe..
KATA PENGANTAR
Puji serta syukur penulis ucapkan
kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayahnya sehingga
penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “ Bulan dan Gerhana ”
Dalam pembuatan makalah ini mulai
dari perancangan, pencarian bahan, sampai penulisan, penulis mendapat bantuan,
saran, petunjuk, dan bimbingan dari banyak pihak baik secara
langsung maupun tidak langsung. Oleh karena itu, penulis mengucapkan
terimakasih dan kepada teman-teman yang ikut berpartisipasi dalam
menyelesaikan makalah ini.
Penulis menyadari bahwa makalah ini
memiliki banyak kekurangan dan jauh dari kesempurnaan oleh karena itu, penulis
mengharapkan kritik dan saran dari pembaca untuk perbaikan di masa yang akan
datang, dan penulis juga berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi
pembaca.
Banjar, November 2015
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang
Sejarah
bulan terangkum dalam sejarah seluruh tata surya, yang kita percayai ada
beberapa tafsiran bebas, berumur lebih dari 4.500.000.000 tahun. Bulan adalah
benda langit yang selalu mengiringi bumi,selain berotasi bulan juga
mengelilingi bumi dan bersama-sama dengan bumi mengeliling matahari. Bulan yang
di katakan sebagai satelit pengiring bumi masih mempunyai kejadian-kejadian
yang belum diketahui oleh manusia sehingga membuat para pengamat tertantang untuk
lebih mempelajari bagian-bagian dari bulan.
Dari
pengamatan-pengamatan tersebut dapat diketahui asal usul bulan,keadaan fisik
bulan, aspek-aspek bulan, peredaran-peredaran yang terjadi pada bulan, orbit
dan librasi bulan, tarikh bulan dan gerhana bulan.
B. Rumusan Masalah
1.
Apa pengertian bulan ?
2.
Bagaimana gerakan bulan ?
3.
Apa pengertian Rotasi
Bulan ?
4.
Apa pengertian Gerhana ?
5.
Apa pengertian Gerhana
Bulan ?
6.
Apa penyebab Terjadinya
Gerhana Bulan ?
7.
Apa pengertian Gerhana
Matahari ?
C. Tujuan Penulisan
1.
Untuk mengetahui
pengertian bulan
2.
Untuk mengetahui gerakan
bulan
3.
Untuk mengetahui Rotasi
Bulan
4.
Untuk mengetahui
pengertian Gerhana
5.
Untuk mengetahui
pengertian Gerhana Bulan
6.
Untuk mengetahui penyebab
Terjadinya Gerhana Bulan
7.
Untuk mengetahui
pengertian Gerhana Matahari
BAB II
BULAN
A. Pengertian Bulan
Bulan adalah satelit alami Bumi satu-satunya dan merupakan bulan terbesar kelima dalam Tata Surya. Bulan juga merupakan satelit alami terbesar di
Tata Surya menurut ukuran planet yang diorbitnya,
dengan
diameter27%,kepadatan 60%, dan massa 1⁄81 (1.23%) dari Bumi. Di antara satelit alami lainnya, Bulan adalah
satelit terpadat kedua setelah Io, satelit Yupiter.
Bulan berada pada rotasi sinkron dengan Bumi, yang selalu
memperlihatkan sisi yang sama pada Bumi, dengan sisi dekat ditandai oleh mare vulkanik gelap yang terdapat di antara dataran tinggi kerak yang terang dan kawah tubrukan yang menonjol. Bulan adalah benda
langit yang paling terang setelah Matahari.
Meskipun Bulan tampak sangat putih dan terang, permukaan Bulan sebenarnya
gelap, dengan tingkat kecerahan yang sedikit lebih tinggi dari aspal
cair. Sejak zaman kuno, posisinya yang menonjol di langit danfasenya yang teratur telah memengaruhi banyak
budaya, termasuk bahasa, penanggalan, seni, dan mitologi.
Pengaruh gravitasi Bulan menyebabkan terjadinya pasang surut di lautan dan pemanjangan waktu pada hari di Bumi. Jarak orbit Bulan
dari Bumi saat ini adalah sekitar tiga puluh kali dari diameter Bumi, yang menyebabkan
ukuran Bulan yang muncul di langit hampir sama besar dengan ukuran Matahari,
sehingga memungkinkan Bulan untuk menutupi Matahari dan mengakibatkan
terjadinya gerhana matahari total. Jarak linear Bulan dari Bumi
saat ini meningkat dengan laju 3.82±0.07 cm per tahun, meskipun laju ini
tidak konstan.
Bulan diperkirakan terbentuk sekitar 4,5 miliar tahun yang lalu, tak
lama setelah pembentukan Bumi. Meskipun terdapat sejumlah hipotesis mengenai
asal usul Bulan, hipotesis yang paling diterima saat ini menjelaskan bahwa
Bulan terbentuk dari serpihan-serpihan yang terlepas setelah sebuah benda langit
seukuran Mars bertubrukan dengan Bumi.
Bulan adalah
satu-satunya benda langit selain Bumi yang telah didarati oleh manusia. Program Luna Uni Soviet adalah wahana pertama yang mencapai
Bulan dengan pesawat ruang angkasa nirawak pada tahun 1959; program Apollo NASA Amerika Serikat merupakan misi luar angkasa berawak
satu-satunya yang telah mencapai Bulan hingga saat ini, dimulai dengan
peluncuran misi berawak Apollo 8 yang mengorbit Bulan pada tahun 1968,
dan diikuti oleh enam misi pendaratan berawak antara tahun 1969 dan 1972, yang
pertama adalah Apollo 11. Misi
ini kembali ke Bumi dengan membawa 380 kg batuan Bulan,
yang digunakan untuk mengembangkan pemahaman geologi mengenai asal usul, pembentukan struktur dalam, dan sejarah geologi Bulan.
B.
Asal Mula Bulan
Asal mula Bulan merujuk pada beberapa penjelasan
mengenai proses pembentukan Bulan, satelit alami Bumi. Teori yang paling dikenal adalah hipotesis tubrukan besar Namun, penelitian terus dilakukan
menyangkut hal ini, dan ada beberapa variasi dan alternatif.
Dalam hipotesis tubrukan besar menyatakan bahwa Bulan terbentuk dari puing-puing yang
tersisa dari tubrukan antara Bumidan benda seukuran
planet Mars yang disebut Theia, sekitar 4,5 miliar tahun
yang lalu. Hipotesis tubrukan besar adalahhipotesis
ilmiah yang paling
diakui saat ini tentang proses terbentuknya Bulan.[2] Bukti pendukung meliputi: Putaran Bumi
dan orbit Bulan memiliki orientasi yang sama,[2] contoh batuan Bulan menunjukkan bahwa
permukaan bulan pernah berbentuk cair, Bulan memiliki inti besi yang relatif kecil, kepadatan yang
lebih rendah dibandingkan dengan Bumi, bukti tabrakan serupa di sistem bintang
lain (yang menghasilkan cakram puing), dan tubrukan besar konsisten dengan
teori terkemuka tentang pembentukan
tata surya. Akhirnya, rasio isotop stabil yang identik antara batu Bulan
dan batu Bumi, yang menyiratkan asal mula yang sama.[3]
Masih ada beberapa pertanyaan tersisa
mengenai model terbaik hipotesis tubrukan besar ini. Energi dari dampak
tubrukan tersebut diperkirakan dapat memanaskan Bumi yang menghasilkan lautan magma, namun tidak ada
bukti diferensiasi planetyang dihasilkan dari materi
yang lebih berat yang tenggelam ke dalam mantel Bumi. Saat ini tidak ada model
yang sama yang diawali dengan tubrukan besar dan diikuti dengan evolusi
puing-puing nya menjadi Bulan. Pertanyaan yang tersisa lainnya termasuk saat
Bulan kehilangan bagian volatil, mengapa Venus, yang juga mengalami
tubrukan besar saat proses pembentukannya tidak memiliki bulan yang serupa.
C.
Gerak Bulan
1.
Gerakan Rotasi Bulan
Sama
halnya dengan bumi dan planet planet lainnya, bulan juga berputar pada porosnya
atau berotasi. Waktu yang diperlukan bulan untuk melakukan satu kali rotasi
sama dengan waktu yang diperlukan bulan untuk berevolusi mengelilingi bumi.
sehingga dapat dikatakan bahwa periode rotasi bulan sama dengan periode
revolusinya. Hal itu menyebabkan permukaan bulan yang menghadap bumi akan
selalu terlihat sama.
2.
Revolusi Bulan mengelilingi bumi
Selain
berputar pada porosnya, bulan juga bergerak mengelilingi bumi yang disebut
revolusi bulan. Akibat revolusi bulan, bulan akan tampak berubah-ubah jika
dilihat dari bumi yang disebut dengan fase bulan. Fase bulan dipengaruhi oleh
posisi bulan terhadap bumi dan matahari.
D.
Fase Bulan
1. Fase bulan mati
Fase
bulan mati juga disebut dengan bulan baru. Pada fase ini permukaan bulan
yang mendapat cahaya matahari membelakangi bumi sehingga bulan tidak terlihat dari bumi dengan mata telanjang.
yang mendapat cahaya matahari membelakangi bumi sehingga bulan tidak terlihat dari bumi dengan mata telanjang.
2. Fase bulan sabit
Fase
bulan sabit mulai terlihat dari bumi dengan mata telanjang dan bentuknya
menyerupai bentuk sabit.
3. Fase bulan separuh
Pada
fase ini separuh permukaan bulan yang memantulkan cahaya matahari menghadap ke
bumi.
4. Fase bulan bungkuk (cembung)
Pada
fase ini bulan terlihat cembung atau hampir penuh.
5. Fase bulan purnama
Pada
fase ini semua permukaan bulan yang mendapat dan memantulkan cahaya matahari
menghadap ke bumi. dari bumi bulan terlihat satu lingkaran penuh. Setelah fase
purnama bulan terus mengecil dan kembali menjadi fase bulan separuh, fase bulan
sabit dan fase bulan mati atau fase bulan baru lagi.
BAB III
GERHANA
A. Pengertian Gerhana
Gerhana adalah fenomena astronomi yang terjadi apabila
sebuah benda
angkasa bergerak ke dalam bayangansebuah benda angkasa lain. Istilah ini umumnya
digunakan untuk gerhana Matahari ketika posisi Bulan terletak di antara Bumi dan Matahari, atau gerhana bulan saat sebagian atau
keseluruhan penampang Bulan tertutup oleh bayangan Bumi. Namun, gerhana juga
terjadi pada fenomena lain yang tidak berhubungan dengan Bumi atau Bulan,
misalnya pada planet lain dan satelit yang dimiliki planet
lain.
B.
Gerhana Bulan
Gerhana bulan terjadi saat sebagian atau keseluruhan
penampang bulan tertutup oleh bayangan bumi. Itu terjadi bila bumi berada di
antara matahari dan bulan pada satu garis lurus yang
sama, sehingga sinar Matahari tidak dapat mencapai bulan karena terhalangi oleh
bumi.
Dengan penjelasan lain, gerhana bulan
muncul bila bulan sedang beroposisi dengan matahari.
Tetapi karena kemiringan bidang orbit bulan terhadap bidang ekliptika sebesar 5°[1], maka tidak setiap oposisi bulan dengan Matahari akan
mengakibatkan terjadinya gerhana bulan. Perpotongan bidang orbit bulan dengan
bidang ekliptika akan memunculkan 2 buah titik potong yang disebut node, yaitu titik di mana bulan
memotong bidang ekliptika. Gerhana bulan ini akan terjadi saat bulan beroposisi
pada node tersebut. Bulan membutuhkan waktu
29,53 hari untuk bergerak dari satu titik oposisi ke titik oposisi lainnya.
Maka seharusnya, jika terjadi gerhana bulan, akan diikuti dengan gerhana Matahari karena kedua node tersebut terletak pada garis yang
menghubungkan antara Matahari dengan bumi.
Sebenarnya, pada peristiwa gerhana
bulan, seringkali bulan masih dapat terlihat. Ini dikarenakan masih adanya
sinar Matahari yang dibelokkan ke arah bulan oleh atmosfer bumi. Dan kebanyakan sinar yang
dibelokkan ini memiliki spektrum cahaya merah. Itulah sebabnya pada
saat gerhana bulan, bulan akan tampak berwarna gelap, bisa berwarna merah
tembaga, jingga, ataupun coklat.
1.
Penyebab Terjadinya Gerhana Bulan
Gerhana bulan terjadi saat
sebagian atau keseluruhan penampang bulan tertutup oleh bayangan bumi. Itu
terjadi bila bumi berada di antara matahari dan bulan pada satu garis lurus
yang sama, sehingga sinar
Matahari tidak dapat mencapai bulan karena terhalangi oleh
bumi.
Sebenarnya, pada peristiwa
gerhana bulan, seringkali bulan masih dapat terlihat. Ini dikarenakan masih
adanya sinar Matahari yang dibelokkan ke arah bulan oleh atmosfer bumi. Dan
kebanyakan sinar yang dibelokkan ini memiliki spektrum cahaya merah. Itulah
sebabnya pada saat gerhana bulan, bulan akan tampak berwarna gelap, bisa
berwarna merah tembaga, jingga, ataupun coklat. Baca juga Konsep Dasar Studi Geomorfologi
2.
Jenis-jenis Gerhana Bulan
Gerhana Bulan dapat dibagi
menjadi tiga yaitu gerhana bulan total, gerhana bulan sebagian, dan gerhana
bulan penumbra. Berikut adalah uraiannya.
a.
Gerhana bulan total. Pada gerhana ini, bulan
akan tepat berada pada daerah umbra.
b.
Gerhana bulan sebagian. Pada gerhana ini,
bumi tidak seluruhnya menghalangi bulan dari sinar matahari. Sedangkan sebagian
permukaan bulan yang lain berada di daerah penumbra. Sehingga masih ada
sebagian sinar Matahari yang sampai ke permukaan bulan.
c.
Gerhana bulan penumbra. Pada gerhana ini,
seluruh bagian bulan berada di bagian penumbra. Sehingga bulan masih dapat
terlihat dengan warna yang suram.
C.
Gerhana Matahari
Gerhana Matahari adalah gerhana yang terjadi ketika posisi bulan terletak di antara
bumi dan matahari sehingga menutup sebagian atau seluruh cahaya matahari.
Walaupun bulan lebih kecil, bayangan bulan mampu menghalangi sepenuhnya cahaya
matahari yang memancar ke bumi karena bulan yang berjarak rata-rata 384.400 km
dari bumi lebih dekat dibandingkan matahari yang mempunyai jarak rata-rata
149.680.000 km. tempat di bumi yang tertutup penumbra mengalami gerhana
matahari sebagian (parsial). Hanya sebagian permukaan matahari yang ditutupi
bulan. Sedangkan tempat yang ditutupi umbra mengalami gerhana matahari totoal.
Seluruh permukaan matahari tertutup bulan.
D. Jenis – jenis Gerhana Matahari
1.
Gerhana matahari total.
Sebuah gerhana matahari
dikatakan sebagai gerhana matahari total apabila saat puncak gerhana piringan
matahari ditutup sepenuhnya oleh piringan bulan. Saat itu, piringan bulan sama
besar atau lebih besar dari pada piringan matahari.
2.
Gerhana matahari sebagian.
Gerhana matahari sebagian
terjadi apabila piringan bulan (saat puncak gerhana) hanya menutup sebagian
dari piringan matahari. Pada gerhana ini, selalau ada bagian dari piringan
matahari yang tertutup oleh piringan bulan.
3.
Gerhana matahari cincin.
Gerhana matahari cincin
terjadi apabila piringan bulan (saat puncak gerhana) hanya menutup sebagian
piringan matahari. Gerhana jenis ini terjadi jika ukuran piringan bulan lebih
kecil dari pada piringan matahari. Sehingga ketika piringan bulan berada di
depan piringan matahari, tidak seluruh piringan akan tertutup oleh piringan
bulan. Bagian piringan matahari yang tidak tertutup oleh piringan bulan berada
di sekeliling piringan bulan dan terlihat seperti cincin yang bercahaya.
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Bulan
Bulan di tafsir bebas
berumur 4.500.000.000 tahun dengan sifat-sifat fisik seperti permukaan bulan,
jarak bulan, besarnya bulan, kecerahan bulan, suhu bulan, air pasang, Di bulan
terjadi 3 macam gerakan yang mana dilakukan sekaligus oleh bulan yaitu :
a. Bulan
bergerak/beredar mengelilingi bumi.
b. Bulan
bersama dengan bumi bergerak mengelilingi matahari.
c. Bulan
berotasi pada sumbunya secara lambat. Selain itu bulan juga melakukan berbagai
peredaran seperti peredaran sideris dan peredaran sinodis, serta peredaran semu
sehari-hari. Bulan juga tidak selalu terletak pada bidang yang sama, baik
bentuk dan posisinya yang relatif terhadap matahari dan bumi terus menerus.
Perbuahan fase bulan
secara periodik juga digunakan untuk melakukan perhitungan penanggalan atau kalender
yang dikenal sebagai tarikh bulan.seperti halnya matahari,bulan juga mengalami
gerhana seperti gerhana bulan sebagian, gerhana bulan penumbra dan gerhana
bulan total.
2. Gerhana
a. Definisi
gerhana
Gerhana adalah fenomena astronomi yang terjadi sebuah benda angkasabergerak ke dalam bayangan sebuah benda angkasa lain. Gerhana dibagi menjadi
dua yaitu gerhana bulan dan gerhana matahari.
b.
Penyebab terjadinya gerhana matahari
Bulan berada tepat segaris di antara
matahari dan bulan, bulan akan menghalangi cahaya matahari yang menuju beberapa
daerah di permukaan bumi.
c. Jenis-jenis
gerhana matahari
·
Gerhana Matahari Total
·
Gerhana Matahari Cincin
·
Gerhana Matahari Cincin-Total (Gerhana
Matahari Hibrid)
·
Gerhana Matahari Sebagian
d.
Definisi gerhana bulan
Gerhana Bulan, dimana matahari,
bumi dan bulan berada dalam satu garis, maka lintasan proyeksi matahari, bumi
dan bulan, mengalami gerhana bulan dimana jika dilihat dari bumi bulan akan
tertutup oleh bayangan bumi.
e.
Penyebab terjadinya gerhana bulan
Gerhana bulan terjadi saat sebagian atau
keseluruhan penampang bulan tertutup oleh bayangan bumi. Itu terjadi bila bumi
berada di antara matahari dan bulan pada satu garis lurus yang sama, sehingga
sinar matahari tidak dapat mencapai bulan karena terhalangi oleh bumi.