Kumpulan contoh tugas makalah dan pembahasan lainnya

Sunday 20 March 2016

Makalah tentang hepatitis

MAKALAH HEPATITIS

KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang, Kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah tentang Hepatitis ini.

Makalah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.

Terlepas dari semua itu, Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah ilmiah ini.

Akhir kata kami berharap semoga makalah hepatitis  ini dapat memberikan manfaat maupun inpirasi terhadap pembaca.

BAB I
PENDAHULUAN

A.   Latar Belakang

Penyakit Hepatitis

Hepatitis merupakan inflamasi dan cedera pada hepar, penyakit ini dapat disebabkan oleh infeksi atau oleh toksin termasuk alkohol dan dijumpai pada kanker hati. Hepatitis virus adalah istilah yang digunakan untuk infeksi hepar oleh virus, identifikasi virus penyakit dilakukan terus menerus, tetapi agen virus A, B, C, D, E, F dan G terhitung kira-kira 95% kasus dari hepatitis virus akut. (Ester Monica, 2002 : 93)

Penyakit hepatitis merupakan urutan pertama dari berbagai penyakit hati diseluruh dunia. Penyakit ini sangat berbahaya bagi kehidupan karena penykit hepatits ataupun gejala sisanya bertanggung jawab atas 1-2 juta kematian setiap tahunnya. (Aru, w sudoyo, 2006 : 429). Infeksi virus hepatitis bisa berkembang menjadi sirosis atau pengerasan hati bahkan kanker hati. Masalahnya, sebagian besar infeksi hepatitis tidak menimbulkan gejala dan baru terasa 10-30 tahun kemudian saat infeksi sudah parah. Pada saat itu gejala timbul, antara lain badan terasa panas, mual, muntah, mudah lelah, nyeri diperut kanan atas, setelah beberapa hari air seninya berwarna seperti teh tua, kemudian mata tampak kuning dan akhirnya seluruh kulit tubuh menjadi kuning. Pasien hepatitis biasanya baru sembuh dalam waktu satu bulan.

Menurut guru besar hepatologi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia yang juga ketua kelompok kerja Hepatitis Departemen Kesehatan, Alli Sulaiman, virus hepatitis menginfeksi sekitar 2 miliar orang didunia. Setiap tahun lebih dari 1.300.000 orang meninggal dunia akibat hepatitis beserta komplikasinya. Prevalensi di Indonesia sekitar 10-15 persen jumlah penduduk atau sekitar 18 juta jiwa. Dari jumlah yang terinfeksi, kurang dari 10 persen yang terdiagnosis dan diobati. Sebanyak 90 persen lain tidak menimbulkan gejala sehingga tidak terdiagnosis. Karena itu, pemeriksaan menjadi penting.

Insiden hepatitis yang terus meningkat semakin menjadi masalah kesehatan masyarakat. Penyakit ini menjadi penting karena mudah ditularkan, memiliki morbiditas yang tinggi dan menyebabkan penderitanya absen dari sekolah atau pekerjaan untuk waktu yang lama. 60-90% dari kasus-kasus hepatitis virus diperkirakan berlangsung tanpa dilaporkan. Keberadaan kasus-kasus subklinis, ketidakberhasilan untuk mengenali kasus-kasus yang ringan dan kesalahan diagnosis diperkirakan turut menjadi penyebab pelaporan yang kurang dari keadaan sebenarnya. (Brunner & Sudarth, 2001 : 1169)

Pada umumnya klien yang menderita penyakit hepatitis ini mengalami Anoreksia atau penurunan nafsu makan dimana gejala ini diperkirakan terjadi akibat pelepasan toksin oleh hati yang rusak untuk melakukan detoksifikasi produk yang abnormal sehingga klien ini haruslah mendapatkan nutrisi yang cukup agar dapat memproduksi enegi metabolik sehingga klien tidak mudah lelah. Secara khusus terapi nutrisi yang didesain dapat diberikan melalui rute parenteral atau enteral bila penggunaan standar diet melalui rute oral tidak adekuat atau tidak mungkin untuk mencegah/memperbaiki malnutrisi protein-kalori. Nutrisi enteral lebih ditujukan pada pasien yang mempunyai fungsi GI tetapi tidak mampu mengkonsumsi masukan nasogastrik. Nutrisi parenteral dapat dipilih karena status perubahan metabolik atau bila abnormalitas mekanik atau fungsi dari saluran gastrointestinal mencegah pemberian makan enteral. Asam amino,karbohidrat, elemen renik, vitamin dan elektrolit dapat diinfuskan melalui vena sentral atau perifer. (Marilyn E. Doengoes, 1999: 758)

Pentingnya mengetahui penyebab hepatitis bagi klien adalah apabila ada anggota keluarga menderita penyakit yang sama, supaya anggota keluarga dan klien siap menghadapi resiko terburuk dari penyakit hepatitis beserta komplikasinya sehingga penderita mampu menyiapkan diri dengan pencegahan dan pengobatan yaitu: penyediaan makanan dan air bersih yang aman, sistem pembuangan sampah yang efektif, perhatikan higiene secara umum, mencuci tangan, pemakaian kateter, jarum suntik dan spuit sekali pakai serta selalu menjaga kondisi tubuh dengan sebaik-baiknya. Apabila hal ini tidak dilakukan dengan benar dan teratur berarti keluarga dan penderita harus siap menerima resiko komplikasi lainnya dan bahkan dapat menyebabkan kematian.

Dalam memberikan pelayanan kesehatan memerlukan asuhan keperawatan yang tepat, disamping itu juga memerlukan pengetahuan dan keterampilan perawat dalam memberikan asuhan keperawatan, sehingga akibat dan komplikasi dapat dihindari seperti memberi penjelasan tentang Hepatitis antara lain: penyebab, tanda dan gejala, pengobatan, perawatan, penularan dan akibat yang didapat kalau pengobatan tidak dilakukan.

B.   Rumusan Masalah
1.    Seperti Apa Promosi dapat dilakukan kepada Masyarakat Indonesia tentang Bahayanya Hepatitis ?
2.    Bagaimana Pencegahan Penyakit Hepatitis ?
3.    Bagaimana Cara Pengobatan Penyakit Hepatitis ?
4.    Bagaimana Cara yang harus di tempuh dalam Fase Penyembuhan Penyakit Hepatitis ?

C.   Tujuan
Tujuan disusunnya makalah ini adalah sebagai berikut :
  • Mengetahui Cara Promosi yang tepat kepada Masyarakat Indonesia tentangBahayanya Penyakit Hepatitis
  • Mengetahui Cara Pencegahan Penyakit Hepatitis
  • Mengetahui Cara Pengobatan yang Benar Penyakit Hepatitis
  • Mengtahui Fase dan Cara penyembuhan Penyakit Hepatitis

BAB II
PEMBAHASAN
A.   Bahayanya Penyakit Hepatitis
Hepatitis merupakan salah satu penyakit yang membayakan jika tidak segera ditangani. Penyakit yang menyerang hati atau liver ini semakin berbahaya karena gejalanya yang tidak selalu tampak. Mengetahui lebih jauh tentang hepatitis dapat membantu Anda dan orang yang Anda sayangi dari penyakit ini. Fungsi utama dari hati atau liver adalah menyaring racun-racun yang ada pada darah. Selain itu, masih ada sekitar 500 fungsi lain dari hati. Jika seseorang menderita hepatitis, yang merupakan peradangan pada hati atau liver ini, dapat menghancurkan kesehatan orang tersebut secara keseluruhan karena racun tetap mengendap pada darah dan merusak atau mengganggu kerja organ lain.

Akibat lainnya adalah hati menolak darah yang mengalir sehingga tekanan darah menjadi tinggi dan pecahnya pembuluh darah. Rusaknya fungsi hari atau liver ini dapat disebabkan karena seseorang mengkonsumsi alkohol secara berlebihan atau karena termakan racun yang membebani kerja liver dan mengakibatkan fungsi hati menjadi rusak. Tetapi, pada kebanyakan kasus, hepatitis disebabkan oleh virus yang ditularkan penderita hepatitis. Ada 5 macam virus hepatitis yang dinamai sesuai abjad. Kelima virus itu adalah virus hepatitis A (VHA), virus hepatitis B (VHB), virus hepatitis C (VHC), virus hepatitis D (VHD) dan virus hepatitis E (VHE). Virus-virus ini terus berkembang dan bahkan diperkirakan sedikitnya masih ada 3 virus lagi yang dapat menyebabkan hepatitis. Virus yang paling banyak menjangkiti manusia adalah VHB, penyebab hepatitis B. 

Diperkirakan 1 dari 3 orang yang ada di bumi pernah terinfeksi. Sekitar 350 juta hidup dengan virus mengendap pada tubuhnya dan berpotensi menulari orang lain. Sekitar 78% pengidap hepatitis menimpa penduduk Asia dan pulau-pulau di daerah Pasifik. Virus ini menyebabkan kematian sedikitnya 600.000 orang per tahun.


Gejala Hepatitis
Beberapa gejala yang umum dari hepatitis adalah rasa nyeri atau sakit pada perut bagian kanan, badan lemas, mual, demam dan diare. Pada beberapa kasus juga ditemukan gejala seperti akan flu dan sakit kuning yang ditandai kulit dan mata yang terlihat kuning. Tetapi, gejala penyakit hepatitis tidak selalu tampak, khususnya pada kebanyakan kasus yang menimpa anak-anak. Virus dapat berpindah dari seorang penderita ke orang yang sehat. Jika kekebalan tubuh seseorang sedang lemah, virus akan menjangkiti tubuh orang yang sehat. Walau sebenarnya, virus dapat dibersihkan oleh antibodi manusia itu sendiri jika sistem kekebalan tubuhnya baik.

Hepatitis A
Virus hepatitis A biasa terdapat pada kotoran penderitanya. Virus dapat hidup pada air atau es batu. Cara penyebaran virus ini adalah karena meminum air yang tercemar VHA. Bisa juga karena mengkonsumsi makanan yang tidak dimasak dengan benar sehingga virus tetap hidup pada makanan atau karena orang yang mempersiapkan makanan tidak terbiasa cuci tangan dengan benar terlebih dahulu, padahal mungkin saja pada tangannya terdapat virus hepatitis A. Tidak mencuci tangan sehabis menggunakan toilet juga menyebabkan virus ada pada kotoran manusia ini akhirnya berpindah.


Hepatitis B
Penularan virus hepatitis B (VHB) biasanya melalui darah atau cairan tubuh seperti air liur, cairan vagina, atau air mani yang masuk dalam aliran darah orang sehat. Ini karena hepatitis B terdapat dalam darah dan cairan tubuh tersebut. Tranfusi darah, darah pada pisau cukur, perawatan gigi, gunting kuku, jarum suntik atau jarum yang digunakan untuk membuat tato dapat memindahkan sejumlah kecil darah yang terinfeksi virus hepatitis. Bahkan noda darah yang sudah mengering dapat menulari orang lain selama 1 minggu sejak menempel pada suatu benda. Cara lain penyebaran virus ini adalah karena terbawa dari sejak kandungan dari seorang ibu yang terinfeksi dan karena hubungan seks.

Hepatitis C
Pengindap hepatitis C biasanya ditularkan dengan cara yang hampir sama dengan penularan hepatitis B, tetapi pada kebanyakan orang adalah karena jarum suntik.

Menangangi Hepatitis
Perawatan dini harus segara dilakukan agar penderita dapat disembuhkan, karena semakin lambat ditangani, virus akan semakin merusak hati dan bahkan menjadi kanker. Tetapi, kadangkala karena tidak menampakkan gejala yang jelas, kebanyakan orang tidak menyadari kalau dalam tubuhnya sudah berdiam virus hepatitis dan terlanjur hati sudah menjadi rusak parah. Vaksinasi dapat diberikan agar seseorang mendapatkan antibodi dari virus hepatitis A (VHA) dan virus hepatitis B (VHB). 

Namun, untuk hepatitis C tidak ada vaksinasi untuk mencegahnya. Walau seseorang belum terindikasi virus ini tetapi pemberian vaksin dapat mencegah virus merusak hati karena gejala hepatitis bisa saja baru muncul puluhan tahun kemudian. Pemberian vaksin khususnya perlu diberikan pada anak-anak karena kekebalan tubuh mereka lebih lemah untuk membersihkan virus hepatitis dibandingkan orang dewasa. Jika kondisi hati sudah rusak parah, pilihannya adalah melakukan pencangkokkan hati. Tetapi, ini akan sulit karena donor hati yang ada lebih sedikit dibandingkan daftar tunggu dari penderita yang membutuhkan hati. 

Penderita hepatitis seharusnya mengkonsumsi makanan yang bergizi dan istirahat yang cukup agar tubuh mampu bertahan menghadapi virus ini dan mencegah jumlah virus semakin banyak yang akan menggeroti kesehatan penderitanya. Gizi dan istirahat yang baik juga harus dipenuhi untuk semua, karena bisa saja tanpa sepengetahuan kita, virus menulari dan menyerang hati atau liver. Tetapi, dengan kekebalan tubuh yang kuat, tubuh akan mampu menangani virus hepatitis yang membahayakan ini.

B.   Pencegahan Penyakit Hepatitis
1.    Upaya pencegahan untuk Hepatitis A (HAV)
Penyakit hepatitis dapat menghinggap siapa saja tidak memandang segi usia atau faktor ekonomi. Hepatitis dapat menyerang mulai dari balita, anak-anak hingga orang dewasa. Untuk hepatitis A bila menyerang anak-anak mulai dari 1-18 tahun dapat dilakukan vaksinasi dengan pemberian dosis vaksin 2 atau 3 tetes dosis vaksin sesuai dengan standar pengobatan. Sedangkan untuk orang dewasa dengan pemberian vaksinasi yang lebih besar dengan jangka waktu pemberian vaksin 6-12 bulan setelah dosis pertama vaksin.
Dengan pemberian vaksinasi ini merupakan upaya pencegahan yang efektif dapat bertahan 15-20 tahun atau lebih. Pemberian vaksin bertujuan mencegah sebelum terjadinya infeksi dari virus hepatitis A dan memberikan perlindungan terhadap virus sedini mungkin 2-4 minggu setelah vaksinasi.
Pemberian vaksinasi untuk hepatitis A, diberikan kepada :
a.    Mereka yang menggunakan obat-obat terlarang (psikotropika/narkoba) dengan menggunakan jarum suntik.
b.    Mereka yang bekerja sebagai pramusaji, terutama mereka yang memiliki makanan yang kurang mendapatkan perhatian akan keamanan dan kebersihan dari makanan itu sendiri.
c.    Orang yang tinggal dalam satu pondok atau asrama yang setiap harinya berkontak langsung. Mungkin diantara penghuni pondok asrama memiliki riwayat penyakit hepatitis A.
d.    Balita dan anak-anak yang mungkin tinggal dalam lingkungan yang memiliki tingkat resiko yang lebih tinggi akan hepatitis.
e.    Seseorang yang suka melakukan oral seks/anal.
f.     Seseorang yang teridentifikasi penyakit hati kronis.
Menjaga kebersihan terhadap diri pribadi dan lingkungan sekitar tempat tinggal merupakan upaya awal yang sangat penting sebagai proses pencegahan lebih dini sebelum terjangkit atau mengalami resiko yang lebih tinggi terhadap serangan penyakit hepatitis. Selalu menjaga kebersihan dengan mengawali langkah yang mudah salah satunya dengan cara membiasakan diri untuk mencuci tangan sebelum dan sesudah menyentuh sesuatu.
Namun bagi mereka yang suka berpergian ke luar negeri yang mungkin di negara tersebut memiliki sanitasi yang kurang baik sebagai pencegahan tak ada salahnya untuk melakukan vaksinasi minimal 2 bulan sebelum melakukan perjalanan ke luar negeri. Akan tetapi bagi mereka yang sudah teridentifikasi terkena virus hepatitis A (HAV), globulin imun (IG) harus diberikan sesegera mungkin dengan pemberian vaksin minimal 2 minggu setelah teridentifikasi virus hepatitis A.

2.    Upaya pencegahan untuk Hepatitis B (HBV)
Pemberian vaksinasi ini juga dinilai sangat optimal dan efektif bagi mereka yang teridentifikasi hepatitis B dan dapat membantu memberikan perlindungan kurang lebih selama 15 tahun. Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit menuturkan bahwa semua bayi yang baru lahir dan mereka yang sudah berusia sampai dengan 18 tahun dan dewasa diwajibkan untuk diberikan vaksin sebagai upaya perlindungan dan pencegahan terhadap resiko infeksi divaksinasi. Dengan pemberian 3 suntikan pada jangka waktu 6-12 bulan wajib memberikan perlindungan penuh.
Semua anak, para remaja dan orang dewasa pun serta mereka yang aktif secara seksual perlu diberikan vaksinasi. Terutama bagi mereka yang bekerja langsung menangani darah atau produk darah seperti pendonor atau pekerja laboratoruim setiap harinya harus diberikan vaksin. Mereka yang menggunakan obat terlarang dengan menggunakan jarum suntik juga sangat dilarang untuk saling bergantian atau menggunakan jarum suntik yang sama, sedotan kokain atau jenis lainnya.
3.    Upaya pencegahan Hepatitis C (HCV)
Tidak ada vaksin untuk mencegah virus dari hepatitis C ini . Pemberian vaksin pada hepatitis A dan B tidak memberikan sistem imunitas atau kekebalan terhadap virus hepatitis C. Hanya saja upaya preventif untuk mencegah dan mengobati virus hepatitis C ini yang mungkin dapat dilakukan adalah sama halnya dengan pemberian vaksin yang sama seperti hepatitis B.
C.   Pengobatan
  1. Melakukan pola hidup sehat
  2. Menjaga kebersihan tempat tinggal, badan dan peralatan makan.
  3. Mencuci tangan sebelum dan sesudah makan, setelah buang air kecil dan besar, menyentuh sampah serta mencuci makanan yang siap dimakan seperti buah-buahan.
  4. Memperbanyak istirahat untuk memerangi infeksi virus.
  5. Mengistirahatkan hati yaitu dengan tidak mengkonsumsi obat-obatan agar hati tidak bekerja terlalu keras, serta tidak mengonsumsi alkohol.
  6. Makan dengan teratur meskipun terasa mual tetap harus makan agar tubuh berenergi.
  7. Melakukan diet hepatitis yaitu diet yang tinggi hidrat arang agar kadar glikogen dalam hati tetap terjaga.
  8. Mengkonsumsi makanan yang berprotein namun tidak berlemak. Oleh sebab itu, maka penderita harus menjauhi daging babi, daging kambing, susu full cream, minyak, keju, dan makanan bersantan.
  9. Menghindari cemilan berlemak seperti kue, susu full cream.
  10. Menghindari makanan yang dikalengkan seperti cornet.
  11. Menghindari makanan dan minuman beralkohol dan bersoda
  12. Makanan yang dapat menimbulkan keluarnya gas seperti kol, sawi, lobak, ubi, dan lainnya
  13. Mongkonsumsi makanan yang mengandung sumber hidrat arang mulai dari roti putih, nasi, umbi-umbian, dan lainnya.
  14. Mengkonsumsi  makanan yang banyak mengandung sumber protein seperti ikan, telur, daging, tempe, ayam, tahu, dan lainnya.
  15. mengkonsumsi madu untuk memperbaiki fungsi hati.
Penyakit Hepatitis juga dapat diobati dengan obat obatan tradisional, sebagai berikut :
  • Kunyit
Minyak atsiri yang terkandung di dalam Kunyit memiliki kemampuan sebagai anti mikroba, anti HIV, anti-tumor, dan juga berguna menghambat perkembangan sel kanker payudara.
Cara menggunakan kunyit ini yaitu parut kunyit yang telah dicuci bersih, peras airnya, campur dengan madu dan air hangat. Minum tiga kali sehari.
  • Temulawak
kadar kurkumin dan Xanthorhiza pada temulawak dapat digunakan untuk menyembuhkan berbagai jenis penyakit. Kurkumin berfungsi sebagai antioksidan dan bersifat hepatotoksik di dalam tubuh. Temulawak juga dapat menurunkan kadar lemak darah dan meningkatkan daya imun tubuh.
  • Mahkota Dewa
Mahkota dewa mengandung zat seperti tanin, flavonoid, fenol, lignan, minyak atsiri, dan lainnya yang sangat bermanfaat untuk menyembuhkan berbagai jenis penyakit. Cara menggunakannya yaitu buah mahkota dewa yang telah matang dikeringkan, kemudian direbus lalu airnya diminum secara rutin.
  • Buah Noni (Mengkudu)
Buah Noni dapat memberikan stimulasi pada tubuh untuk memproduksi nitrit oksida (NO) dan memiliki efek signifikan dalam mempertahankan sistem kekebalan tubuh. Nitrit Oksida berfungsi untuk menjaga tubuh dari serangan virus. Selain itu terdapat zat iridoid yang memiliki kemampuan dalam menyembuhkan hepatitis A dengan cara melawan bakteri atau virus penyebab penyakit ini.
Cara mengkonsumsi buah mengkudu dapat dengan dibuat jus atau dengan cara parut buah mengkudu yang telah dicuci bersih. Peras hasil parutan lalu diminum dua kali sehari pagi dan sore hari.
Terapi herbal ini lebih menghindarkan pasien dari efek samping obat kimia dan lagi lebih efisien dan terjangkau. Meskipun telah melakukan terapi herbal, penderita hepatitis harus tetap melakukan kontrol kesehatan kepada dokter guna mengetahu perkembangan kesehatan tubuh.

BAB III
PENUTUP
A.    Kesimpulan
Hepatitis adalah suatu penyakit peradangan pada jaringan hati yang disebabkan oleh infeksi virus yang menyebabkan sel sel hati mengalami kerusakan sehingga tidak dapat berfungsi sebagaimana mestinya.
Hepatitis terdiri dari beberap jenis, yaitu :
·         hepatitis A
·         hepatitis B
·         hepatitis C
·         hepatitis D
·         hepatitis E
·         kemungkinan hepatitis F dan G

Virus-virus yang menyebabkan hepatitis dapat menyebabkan cedera dan kematian hepatosit dengan secara langsung membunuh sel dan dengan merangsang reaksi peradangan dan imun yang mencederai atau menghancurkan hepatosit.

 Reaksi peradangan melibatkan degranulasi sel mast dan pelepasan histamin, pengaktivan komplemen, lisis sel-sel yang terinfeksi dan sel-sel di sekitarnya, serta edema dan pembengkakan interstisium. Respon imun yang timbul kemidian mendukung respon peradangan. Perangsangan komplemen dan lisis sel serta serangan antibodi langsung terhadap antigen-antigen virus menyebabkan destruksi sel-sel yang terinfeksi. Hati menjadi edematosa sehingga kapiler-kapiler kolaps dan aliran darah berkurang yang menyebabkan hipoksia jaringan, akhirnya terbentuk jaringan ikat dan fibrosis dihati.

Semua hepatitis Virus mempunyai gejala yang hampir sama, sehingga secara klinis hampir tidak mungkin dibedakan satu sama lain.

Pencegahan terhadap hepatitis virus ini adalah sangat penting karena  sampai saat ini belum ada  obat yang dapat membunuh virus, sehingga satu-satunya jalan  untuk mencegah hepatitis virus adalah dengan vaksinasi.