KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih
lagi Maha Panyayang, Kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya,
yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga
kami dapat menyelesaikan makalah tentang kenakalan remaja.
Makalah kenakalan remaja ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.
Terlepas dari semua itu, Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah ini.
Akhir kata kami berharap semoga makalah kenakalan remaja ini dapat memberikan manfaat maupun inpirasi terhadap pembaca.
Makalah kenakalan remaja ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.
Terlepas dari semua itu, Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah ini.
Akhir kata kami berharap semoga makalah kenakalan remaja ini dapat memberikan manfaat maupun inpirasi terhadap pembaca.
Banjar, Maret 2016
Kharisma NET
KENAKALAN REMAJA
BAB I
PENDAHULUAN
A.
LATAR BELAKANG
Masa Remaja merupakan masa transisi, suatu ketika seorang
anak mulai beranjak dewasa. Sepintas dari segi fisik, tentu sudah terlihat
tumbuh sempurna, tinggi dan besar. Namun bila ditinjau dari segi mental,
sesungguhnya terkadang remaja masih harus belajar banyak mengenai kehidupan,
sosial ataupun kemanusiaan. Tidak ada kata coba-coba dalam pencarian jati diri,
sekali terjerumus sulit untuk berkembang menjadi masyarakat yang berkualitas.
Dalam masa transisi inilah remaja berada dalam abu-abu keraguan, sulit membedakan
antara hitam dan putih.
Menurut Paul Moedikdo,SH kenakalan remaja
adalah semua perbuatan yang dari orang dewasa merupakan suatu kejahatan
bagi anak-anak merupakan kenakalan jadi semua yang dilarang oleh hukum pidana,
seperti mencuri, menganiaya dan sebagainya. Semua perbuatan penyelewengan dari
norma kelompok tertentu untuk menimbulkan keonaran dalam masyarakat. Semua
perbuatan yang menunjukkan kebutuhan perlindungan bagi sosial.
Maraknya kenakalan remaja yang terjadi saat ini pastinya
akan membawa persoalan baru untuk orang tua, namun seringkali orang tua
menyalahkan lembaga pendidikan yang tak becus mendidik atau menyalahkan
lingkungan sekitar kita. Perkembangan zaman dan teknologi khususnya internet
saat ini juga telah memberi dampak yang tak sedikit terhadap perkembangan
perilaku maupun pola pikir anak dan remaja.
Tanpa sepengetahuan orang tua, anak/remaja dengan mudah
dapat mengakses foto atau video dewasa dari sesama temannya maupun dari situs
porno yang ada, yang menjadi pemicu maraknya terjadi perilaku kenakalan remaja
seperti seks bebas, penyimpangan seksual, hingga kehamilan di usia dini
dikalangan remaja dan pergaulan bebas.
Tetapi alangkah naifnya jika orang tua menyalahkan orang lain sebagai
penyebab dari kenakalan anaknya. Kenakalan remaja bukanlah timbul dari satu
faktor saja, melainkan banyak faktor yang menyelimuti keadaan mereka.
Hilangnya kontrol dari orang tua menjadikan anak-anak saat ini bukan lagi
sebuah layang-layang, yang berlenggak-lenggok diangkasa tapi masih
dikendalikan. Tetapi anak-anak kita saat ini bagaikan sebuah pesawat dan
dikemudikan oleh dirinya sendiri. Sekali lagi kenakalan remaja tak hanya
tercipta oleh faktor lingkungan dan juga Karena kemajuan zaman melainkan sebuah
hasil reaksi dari berbagi komponen (perilaku) yang akhirnya mengendap dibawah
sadar anak. Oleh karena itu, seringkali terjadi antara ucapan orang tua
saat menasehati anak tidak sesuai dengan perilakunya sendiri.
Untuk itu, perlu suatu
usaha dan tindakan yang serius dalam menghadapi masalah kenakalan remaja agar
remaja tidak terjerumus kedalam hal negatif sehingga remaja dapat mengembangkan
potensi yang ada pada dirinya dan menggapai prestasi.
B.
RUMUSAN
MASALAH
Berdasarkan latar belakang maka rumusan
masalah yang terdapat dalam makalah ini adalah sebagai beikut:
1. Apa
yang dimaksud dengan kenakalan remaja?
3. Apa saja macam-macam dan contoh kenakalan
remaja?
4. Apa
yang menyebabkan seseorang melakukan kenakalan remaja?
5. Apa dampak
negatif yang ditimbulkan dari kenakalan remaja?
6. Bagaimana
upaya yang dilakukan untuk mencegah kenakalan remaja?
C.
TUJUAN
1. Pengertian kenakalan remaja secara umum
2. Pengertian kenakalan remaja menurut
para ahli
3. Macam-macam dan contoh kenakalan remaja
4. Penyebab seseorang melakukan kenakalan
remaja
5. Dampak negatif yang ditimbulkan dari
kenakalan remaja
6. Upaya yang dilakukan untuk mencegah
kenakalan remaja
BAB II
PEMBAHASAN
A.
PENGERTIAN
KENAKALAN REMAJA
Para ahli pendidikan sependapat bahwa remaja ialah mereka
yang berusia 13-18 tahun. Pada usia tersebut, seseorang sudah melampaui masa
kanak-kanak, namun masih belum cukup matang untuk dapat dikatakan dewasa. Ia
berada pada masa transisi.
Remaja adalah usia yang
dipenuhi dengan semangat yang sangat tinggi tetapi adakalanya semangat tersebut
mengarah ke yang bersifat negatif sehingga sering disebut dengan kenakalan
remaja. Dari ilmu kedokteran, remaja adalah mereka yang berusia
antara 12 - 21 tahun. Remaja akan mengalami periode perkembangan fisik dan
psikis sebagai berikut :
1.
Masa Pra-pubertas (12 - 13 tahun)
2.
Masa pubertas (14 - 16 tahun)
3.
Masa akhir pubertas (17 - 18 tahun)
4.
Dan periode remaja Adolesen (19 - 21 tahun)
Kenakalan
remaja meliputi semua perilaku yang menyimpang dari norma-norma hukum pidana
yang dilakukan oleh remaja. Perilaku tersebut akan merugikan dirinya sendiri
dan orang-orang di sekitarnya
B.
PENGERTIAN
KENAKALAN REMAJA MENURUT PARA AHLI
1. MenurutKartono, ilmuwansosiologi,
mengatakanbahwakenakalanremajadalambahasainggris di kenaldenganistilahJuvenile
delinquencyyaitumerupakangejalaPatologis social padaremaja yang
disebabkanolehsatubetukpengabaiansocial,yangberakibatmerekamengembangkanperilakumenyimpang.
(Brightteens.host22.com)
2. Menurut Jansen (2002), Bentuk dan aspek kenakalan remaja ada 4,yaitu :
Kenakalan yang menimbulkan korban fisik pada orang lain, Kenakalan yang
menimbulkan korban materi,Kenakalan sosial yang tidak menimbulkan korban di
pihak orang lain, Kenakalan yang melawan status.
3. Hurlock(1973), bentuk dan aspek kenakalan remaja ada 4, Yaitu: Perilaku
yang menyakiti diri sendiri dan orang lain, Perilaku yang membahayakan hak
milik orang lain, Perilaku yang tidak terkendali, Perilaku yang membahayakan
diri sendiri dan orang lain.
4. MenurutSantrock ( 1986) Faktor- factor yang
mempengaruhiKecenderunganKenakalanRemajaada 9 Faktor,yaitu: Identitas,
Kontroldiri,Usia, jenisKelamin,HarapanTerhadappendidikannilai-nilai di sekolah,
Proses keluarga,pengaruhtemansebaya,Kelas social ekonomi,
KualitasLingkungansekitartempattinggal.
5. Mussen dkk (1994), mendefinisikan kenakalan remaja sebagai perilaku
yang melanggar hukum atau kejahatan yang biasanya dilakukan oleh anak
remaja yang berusia 16-18 tahun, jika perbuatan ini dilakukan oleh orang
dewasa maka akan mendapat sangsi hukum.
6. Sarwono (2002)
mengungkapkankenakalanremajasebagaitingkahlaku yang
menyimpangdarinorma-normahukumpidana.
7. Fuhrmann (1990),menyebutkanbahwakenakalanremajasuatutindakananakmuda
yang dapatmerusakdanmenggangu, baikterhadapdirisendirimaupun orang lain.
C.
MACAM-MACAM
DAN CONTOH KENAKALAN REMAJA
1.
Macam-macam kenakalan remaja yaitu
sebagai berikut:
a. Kenakalan dalam
keluarga
Remaja
yang labil umumnya rawan sekali melakukan hal-hal yang negatif, di sinilah
peran orang tua. Orang tua
harus mengontrol dan mengawasi putra-putri mereka dengan melarang hal-hal
tertentu.
Namun,
bagi sebagian anak remaja, larangan-larangan tersebut malah dianggap hal yang
buruk dan mengekang mereka.Akibatnya, mereka akan memberontak dengan banyak
cara tidakmenghormati, berbicara kasar
pada orang tua, atau mengabaikan perkataan orang tua adalah contoh kenakalan
remaja dalam keluarga.
b.
Kenakalan dalam pergaulan
Akibat
kenakalan remaja yang paling nampak adalah dalam hal pergaulan. Sampai saat
ini, masih banyak para remaja yang terjebak dalam pergaulan yang tidak baik.
Mulai dari pemakaian obat-obatan terlarang sampai seks bebas.
Menyeret remaja
pada sebuah pergaulan buruk memang relatif mudah, dimana remaja sangat mudah
dipengaruhi oleh hal-halnegatif yang
menawarkan kenyamanan semu. Akibat pergaulan bebas inilah remaja, bahkan
keluarganya, harus menanggung beban yang cukup berat.
c.
Kenakalan dalam pendidikan
Kenakalan
remaja dalam bidang
pendidikan memang sudah umum terjadi, namun tidak semua
remaja yang nakal dalam hal pendidikan akan menjadi sosok yang berkepribadian
buruk, karena mereka masih cukup mudah untuk diarahkan pada hal yang
benar. Kenakalan dalam hal pendidikan misalnya, membolos sekolah, tidak
mau mendengarkan guru, tidur dalam kelas dan lain-lain.
2.
Contoh kenakalan remaja
adalah sebagai berikut:
a. Membolos sekolah
b.
Kebut-kebutan
di jalanan
c.
Geng
motor
d.
Penyalaghunaan
narkoba
e.
Perilaku
seks pranikah
f.
Tawuran
antar pelajar
g.
Melawan orang tua dan guru
h.
Malas beribadah
i.
Berbohong
j.
Merusak fasilitas umum
k.
Suka terlambat
l.
Berkelahi dengan teman
m.
Menonton video porno
D.
PENYEBAB
KENAKALAN REMAJA
Penyebab kenakalan remaja
yaitu sebagai berikut:
1. Faktor internal
a. Krisis identitas
Perubahan biologis dan sosiologis pada diri remaja
memungkinkan terjadinya dua bentuk integrasi. Pertama,
terbentuknya perasaan akan konsistensi dalam kehidupannya. Kedua, tercapainya identitas
peran. Kenakalan ramaja terjadi karena remaja gagal mencapai masa integrasi
kedua.
b. Kontrol diri yang lemah
Remaja yang tidak bisa mempelajari dan membedakan
tingkah laku yang dapat diterima dengan yang tidak dapat diterima akan terseret
pada perilaku ‘nakal’. Begitupun bagi mereka yang telah mengetahui perbedaan
dua tingkah laku tersebut, namun tidak bisa mengembangkan kontrol diri untuk
bertingkah laku sesuai dengan pengetahuannya.
2. Faktor eksternal
a. Keluarga dan perceraian orangtua
Tidak adanya komunikasi antar anggota keluarga, atau
perselisihan antar anggota keluarga bisa memicu perilaku negatif pada remaja.
Pendidikan yang salah di keluarga pun, seperti terlalu memanjakan anak, tidak
memberikan pendidikan agama, atau penolakan terhadap eksistensi anak, bisa
menjadi penyebab terjadinya kenakalan remaja.
Sekolah kita sampai waktu sekarang
masih banyak berfungsi sebagai "sekolah dengar" daripada
memberikan kesempatan luas untuk membangun aktivitas, kreativitas dan
inventivitas anak. Dengan demikian sekolah tidak membangun dinamisme anak, dan
tidak merangsang kegairahan belajar anak.
Selanjutnya, berjam-jam lamanya
setiap hari anak-anak harus melakukan kegiatan yang tertekan, duduk, dan pasif
mendengarkan, sehingga mereka menjadi jemu, jengkel dan apatis. Di kelas,
anak-anak-terutama para remajanya sering mengalami frustasi dan tekanan batin,
merasa seperti dihukum atau terbelenggu oleh peraturan yang "tidak adil".
Di satu pihak pada dirinya anak ada
dorongan naluriah untuk bergiat, aktif dinamis, banyak bergerak dan berbuat;
tetapi di pihak lain anakdikekang ketat oleh disiplin mati di
sekolah serta sistem regimentasi dan sistem sekolah-dengar.
Ada pula guru yang kurang simpatik,
sedikit memiliki dedikasi pada profesi, dan tidak menguasai didaktik-metodik
mengajar. Tidak jarang profesi guru/dosen dikomersialkan, dan pengajar
hanya berkepentingan dengan pengoperan materi ajaran belaka. Perkembangan
kepribadian anak sama sekali tidak diperhatikan oleh guru, sebab mereka lebih
berkepentingan dengan masalah mengajar atau mengoperkan informasi belaka.
c.
Media elektronik
Tv, video, film dan sebagainya
nampaknya ikut berperan merusak mental remaja, padahal mayoritas ibu-ibu yang
sibuk menyuruh anaknya menonton tv sebagai upaya menghindari tuntutan anak yang
tak ada habisnya. Sebuah penelitian lapangan yang pernah dilakukan di Amerika
menunjukkan bahwa film-film yang memamerkan tindak kekerasan sangat berdampak
buruk pada tingkah laku remaja. Anak yang sering menonton film-film keras lebih
terlibat dalam tindak kekerasan ketika remaja dibandingkan dengan
teman-temannya yang jarang menonton film sejenis. Polisi Amerika menyebutkan
bahwa sejumlah tindak kekerasan yang pernah ditangani polisi ternyata dilakukan
oleh remaja persis sama dengan adegan-adegan film yang ditontonnya. Ternyata
anak meniru dan mengindentifikasi film-film yang ditontonnya.
d.
Pengaruh pergaulan
Di usia remaja, anak mulai
meluaskan pergaulan sosialnya dengan teman-tema sebayanya. Remaja mulai betah
berbicara berjam jam melalui telepon. Topik pembicaraan biasanya seputar
pelajaran, film, tv atau membicarakan cowok/cewek yang ditaksir.
Hubungan sosial di masa remaja ini
dinilai positif karena bisa mengembangkan orientasi remaja memperluas visi
pandang dan wawasan serta menambah informasi, bahkan dari hubungan sosial ini
remaja menyerap nilai-nilai sosialyang ada di sekelilingnya. Semua faktor ini
menjadi penyokong dalam pembentukan kepribadiannya dan menambah rasa percaya
diri karena pengaruh pergaulan yang begitu besar pada diri remaja, maka
hubungan remaja dengan teman sebayanya menentukan kualitas remaja itu. Kalau
ini disadari oleh remaja, maka dengan sadar remaja akan menyeleksi teman
pergaulannya.
E.
DAMPAK
NEGATIF KENAKALAN REMAJA
Dampak negatif dari kenakalan remaja adalah sebagai berikut:
1. Dampak kenakalan remaja pasti akan
berimbas pada remaja tersebut. Bila tidak segera ditangani, ia akan tumbuh
menjadi sosok yang bekepribadian buruk.
2. Remaja yang melakukan
kenakalan-kenakalan tertentu pastinya akan dihindari atau malah dikucilkan oleh
banyak orang. Remaja tersebut hanya akan dianggap sebagai pengganggu dan orang
yang tidak berguna.
3. Akibat dari
dikucilkannya ia dari pergaulan sekitar, remaja tersebut bisa mengalami gangguan
kejiwaan. Yang dimaksud gangguan kejiwaan bukan berarti gila,
tapi ia akan merasa terkucilkan dalam hal sosialisai, merasa sangat sedih, atau
malah akan membenci orang-orang sekitarnya.
4. Dampak kenakalan
remaja yang terjadi, tak sedikit keluarga yang harus
menanggung malu. Hal ini tentu sangat merugikan, dan biasanya anak remaja yang
sudah terjebak kenakalan remaja tidak akan menyadari tentang beban keluarganya.
5. Masa depan yang suram
dan tidak menentu bisa menunggu para remaja yang melakukan kenakalan. Bayangkan
bila ada seorang remaja yang kemudian terpengaruh pergaulan bebas, hampir bisa
dipastikan dia tidak akan memiliki masa depan cerah. Hidupnya akan hancur
perlahan dan tidak sempat memperbaikinya.
6. Kriminalitas bisa
menjadi salah satu dampak kenakalan. Remaja yang terjebak hal-hal negatif
bukan tidak mungkin akan memiliki keberanian untuk melakukan tindak kriminal.
Mencuri demi uang atau merampok untuk mendapatkan barang berharga.
F.
UPAYA
MENCEGAH KENAKALAN REMAJA
Upaya
pencegahan yang dapat dilakukan untuk mengatasi kenakalan remaja yaitu sebagai
berikut:
1.
Kegagalan mencapai identitas peran dan lemahnya
kontrol diri bisa dicegah atau diatasi dengan prinsip keteladanan. Remaja harus
bisa mendapatkan sebanyak mungkin figur orang-orang dewasa yang telah melampaui
masa remajanya dengan baik juga mereka yang berhasil memperbaiki diri setelah
sebelumnya gagal pada tahap ini.
2.
Adanya motivasi dari keluarga, guru, teman sebaya
untuk melakukan point pertama.
3.
Kemauan orang tua untuk membenahi kondisi keluarga
sehingga tercipta keluarga yang harmonis, komunikatif, dan nyaman bagi remaja.
4.
Remaja pandai memilih teman dan lingkungan yang baik
serta orangtua memberi arahan dengan siapa dan di komunitas mana remaja harus
bergaul. Remaja membentuk ketahanan diri agar tidak mudah terpengaruh jika
ternyata teman sebaya atau komunitas yang ada tidak sesuai dengan harapan.
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Berdasarkan pembahasan pada bab I
sampai bab II maka dapat disimpulkan bahwa kenakalan
remaja meliputi semua perilaku yang menyimpang dari norma-norma hukum pidana
yang dilakukan oleh remaja. Kenakalan remaja tersebut disebabkan oleh berbagai
faktor baik faktor eksternal maupun faktor internal. Perilaku penyimpang yang
dilakukan remaja berdampak negatif baik bagi remaja itu sendiri, keluarga serta
masyarakat disekitarnya. Untuk mencegah terjadinya kenakalan remaja maka perlu
adanya perhatian dari pihak keluarga, pemerintah dan terlebih lagi kesadaran
dari remaja itu sendiri.
B. SARAN
Agar terhindar dari kenakalan remaja maka sebaiknya
kita tidak mudah terpengaruh dengan hal-hal yang tidak baik dan dapat membuat
kita terjerumus ke hal negatif. Kita harus meningkatkan ilmu pengetahuan dan
belajar dengan baik serta berpegang teguh pada ajaran Agama kita masing-masing.