Berikut adalah sebuah Makalah yang berjudul Pengendalian Sosial. Makalah Pengendalian Sosial ini disusun guna melengkapi tugas mata pelajaran Sosiologi.
Semoga Contoh Makalah Tentang Pengendalian Sosial yang telah saya susun di atas dapat berguna bagi pembaca. Mohon maaf bila ada kesalahan kata atau kesamaan kata yang akurat dengan tulisan di website lain.
Pengendalian Sosial ( Makalah ) |
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah SWT Yang Maha Kuasa, yang menguasai segala ilmu.
Puji syukur senantiasa kami panjatkan kepada Allah SWT karena atas segala karunia-Nya kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik. Makalah ini berisi pembahasan mengenai pengendalian sosial yang terdapat di dalam masyarakat yang berjudul “Pengendalian Sosial”.
Kami menyadari bahwa dalam membuat makalah ini tidak lepas dari bantuan Allah SWT dan juga tidak lepas dari bantuan berbagai pihak. Untuk itu dalam kesempatan ini kami menyampaikan rasa hormat dan terima kasih kepada semua pihak yang membantu dalam pembuatan makalah ini.
Dalam pembuatan makalah ini, kami selaku penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan baik materi maupun cara penulisannya. Maka dari itu kami meminta maaf dan kami masih banyak membutuhkan saran dan kritik untuk menyempurnakan makalah kami.
Banjar, Juni 2016
Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Sosiologi adalah suatu ilmu yang mempelajari tentang
kehidupan masyarakat. Dengan mempelajari sosiologi, kita dapat memahami
bagaimana semestinya hidup yang ideal. Kehidupan tidask selalu berjalan seperti
yang kita harapkan. Kadang baik dan kadang buruk pula.
Kita juga dapat memepelajari ilmu-ilmu tentang
kemsyarakatan di dalam sosiologi ini. Dalam kehidupan sehari-hari, sepanjang
semua anggota masyarakat bersedia menaati aturan yang berlaku, hampir bisa
dipastikan kehidupan bermasyarakat akan bisa berlangsung dengan lancar dan
tertib. Tetapi, berharap semua anggota masyarakat bisa berperilaku selalu taat,
tentu merupakan hal yang mahal. Di dalam kenyataan, tentu tidak semua orang
akan selalu bersedia dan bisa memenuhi ketentuan atau aturan yang berlaku dan
bahkan tidak jarang ada orang-orang tertentu yang sengaja melanggar aturan yang
berlaku untuk kepentingan pribadi atau kelompoknya.
Pengendalian sosial dimaksudkan agar anggota masyarakat
mematuhi norma-norma sosial sehingga tercipta keselarasan dalam kehidupan
sosial. Untuk maksud tersebut, dikenal beberapa jenis pengendalian.
B. RUMUSAN MASALAH
Sesuai dengan judu makalah ini “pengendalian sosial” ,
terkait dengan kehidupan masyarakat hingga sekarang ini.
Berkaitan dengan judul tersebut, maka masalahnya dapat
di identifikasi sebagai berikut :
Apa saja Jenis-jenis
pengendalian social itu ?
Di waktu kapan saja kita
bisa melakukan pengendalian social ?
Siapa-siapa saja yang bisa
melakukan pengendalian social ?
BAB II
PEMBAHASAN
A. PENGENDALIAN SOSIAL (SOCIAL CONTROL)
Pengendalian sosial adalah segenap cara dan proses yang
di tempuh kelompok atau orang masyarakat, sehingga para anggotanya dapat
bertindak sesuai denagn harapan kelompok atau masyarakat.
Dalam sistem pemerintahan , pengendalian sosial di
artikan sebagai pengawasan yang di lakukan masyarakat terhadap jalannnya
pemerintahan, khususnya pemerintah beserta aparatnya . pengertian pengendalian
sosial tersebut mencakup segala proses yang di rencanakan atau tidak serta
bersifat mendidik, mengajak, atau bahkan memaksa warga masyarakat mematuhi
kaidah dan nilai-nilai sosial yang berlaku.
Menurut SOERJONO SOEKANTO pengendalian sosial bertujuan
untuk mencapai keserasian antara stabilitas dengan perubahan-perubahan dalam
masyarakat. Atau, suatu sistem pengendalian sosial bertujuan untuk mencapai
keadaan damai melalui keserasian antara kepastian dengan keadilan / kesebandingan.
Pengendalian sosial , sangat berkaitan erat dengan
norma dan nilai sosial . hal ini di sebabkan bagi anggota masyarakat, norma dan
nilai sosial merupakan alat pengendali atau sebagai pedoman dalam
berprilaku.pengendalian sangat penting dalam kehidupan bermasyarakat karena
akan mengurangi terjadinya perilaku-perilaku yang menyimpang. Menurut L.berger,
pengendalian sosial adalah suatu cara yang di gunakan masyarakat untuk
menertibkan anggotanya yang membangkang. Pengendalian sosial dapat di lakukan
antara individu dengan individu, individu dengan kelompok , kelompok dengan
kelompok, bahkan antar kelompok dengan individu.
Dalam kehidupan masyarakat, pengendalian sosial
memegang peranan penting. Jika pengendalian sosial tidak di terapkan, maka akan
mudah trjadi penyimpangan dalam pelaksanaan nilai-nilai dan norma-norma yang
berlaku di masyarakat. menurut KOENTJARANINGRAT, pentingnya penerapan
pengendalian sosial di sebabkan adanya ketegangan-ketegangan dalam proses
sosial.
Ada tiga ketegangan dalam proses sosial yang memerlukan
pengendalian sosial. Ketegangan sosial yang terjadi antara ketentuan dalam adat
istiadat dan kepentingan individu.Ketegangan sosial yang terjadi karena
keperluan yang bersifat umum bertemu dengan kepentingan golongan yang ada di
masyarakat .
B. JENIS-JENIS PENGENDALIAN SOSIAL
- Cemoohan,yaitu kritikan secara langsung terhadap seseorang atau kelompok jika di anggap menyimpang dari nilai dan norma yang berlaku dalam masyarakat tersebut.
- Gossip, yaitu bentuk pengendalian social atau kritik social yang di lontarkan secara tertutup oleh masyarakat terhadap warga masyarakat yang menyimpang perilakunya.
- Pendidikan, dapat membina dan mengarahkan seseorang pada pembentukan sikap dan tindakan yang baik.
- Teguran, yaitu kritik social yang di sampaikan secara terbuka oleh masyarakat terhadap warga masyarakat yang menyimpang perilakunya.
- Ajaran agama, merupakan salah satu saran pengendalian social yang efektif. Akan menjadikan ajaran agamanya sebagai pedoman hidup dalam bersikap dan berprilaku.
- Ostraisisme, adalah suatu bentuk pengucilan.tujuannya adalah agar seseorang atau kelompok yang bersangkutan tidak lagi mengulangi pelanggaran yang pernah di alami.
- Fraundules , adalah pengendalian social dengan jalan meminta bantuan pihak lain yang di anggap dapat menyelesaikan masalah yang di hadapi.
- Intimidasi, adalah pengendalian social yang dilakukan dengan cara menekan , memaksa, meneror atau menakut-nakuti,dll.
- Hukuman, yaitu alat pengendalian social yang paling tegas dan nyata sanksinya.sanksinya berupa hukuman fisik,pidana, denda,dll.
C. SIFAT PENGENDALIAN SOSIAL
Pengendalian social betujuan mencapai keserasian antara
stabilitas dan perubahan-perubahan dalam masyarakat . dengan kata lain,
pengendalian social bertujuan mencapai keadaan damai melalui keserasian antara
kepastian dan keadilan.Berdasarkan sifatnya pengendalian social di kelompokkan
sebagai berikut :
- preventiv, merupakan suatu usaha pencegahan sebelum terjadinya pelanggaran , yang tujuannya adalah untuk mencegah terjadinya pelanggaran.
- represif ,merupakan usaha pencegahan yang bertujuan untuk mengembalikan keserasian yang pernah mengalami gangguan.
- pengendalian gabungan, merupakan usaha mencegah terjadinya preventive, sekaligus mengembalikan penyimpangan yang tidak sesuai dengan norma-norma social.
Berdasarkan pelaksanaannya , pengendalian social
dikelompokkan sebagai berikut :
1. pengendalian resmi
pengendalian resmi (formal)
adalah suatu pengawasan yang di lakukan oleh lembaga – lembaga resmi seperti
lembaga Negara dan lembaga agama.
2. Pengendalian tidak resmi
Pengendalian tidak resmi dilaksanakan
demi terpeliharanya peraturan-peraturan yang tidak resmi milik masyarakat.
3. Pengendalian institusional
adalah pengaruh dari suatu
pola kebudayaan yang di miliki lembaga tertentu.pola-pola perilaku dan norma-norma
lembaga itu tidak saja mengawasi para anggota lembaganya tetapi juga warga
masyarakat yang berada di lingkungannya.
4. Pengendalian berpribadi
Adalah pengaruh baik atau buruk yang
datang dari orang-orang tertentu, tokoh yang berpengaruh, atau orang-orang yang
sudah di kenal.
D. BEBERAPA CARA PENGENDALIAN SOSIAL
Pengendalian social dapat dilaksanakan denagn berbagi
cara. Namun, pada prinsipnya berkisar pada cara tanpa kekerasan (persuasive)
dan dengan paksaan (coercive) . cara yang lainnya adalah kompulsif dan pervasi
. cara yang sebaiknya diterapkan tergantung kepada siapa pengendalian social
tersebut hendak di perlukan dan dalam keadaan yang bagaimana akan di
laksanakannya.
1. Persuasive
Penegndalian social dengan cara ini lebih menekankan pada usaha untuk mengajak untuk membimbing dengan cara-cara memberikan anjuran-anjura.
Penegndalian social dengan cara ini lebih menekankan pada usaha untuk mengajak untuk membimbing dengan cara-cara memberikan anjuran-anjura.
2. Cara paksaan (coercive)
Cara ini di tempuh setelah
usaha persuasive sudah tidak mungkin lagi dapat dijalankan.
3. Cara kompulsif ( compultion
)
Adalah teknik pengendalian
dengan cara menciptakan situasi sedemikian rupa sehingga seseorang terpaksa
taat atau mengubah sikapnya yang menghasilkan keptuhan secara tidak langsung.
4. Cara pervasi (pervation)
Adakah teknik pengendalian
social dengan cara norma atau nilai yang ada diulang-ulang penyampainnya dengan
harapan hal tersebut masuk aspek bawah sadar seseorang.
Adanya system pengendalian
social yang baik, belum tentu akan menciptakan ketertiban dalam
masyarakat.kadang-kadang masih di jumpai adanya pelanggaran atau penyimpangan
terhadap peraturan yang ada.kondisi semacam ini dapat saja terjadi karena
sebab-sebab berikut.
a.
Adanya nilai-nilai atau kaidah-kaidah yang tidak memuaskan
pihak-pihak tertentu .
b.
Adanya nilai-nilai atau yang tidak dapat mengatur semua
kepentingan warga secara merata.
c.
Sistem pengendalian social tidak dapat diterapkan seterusnya.
d.
Terjadinya konflik dalam masyarakat karena terjadi perbedaan
kepentingan.
Namun
demikian penyimpangan-penyimpangan yang terjadi di masyarakat tidak selamanya
negative.kadang-kadang adanya penyimpangan itu justru di perlukan dalam hal-hal
tertentu selama penyimpangan tersebut tidak berkembang menjadi penyelewengan.
Adanya penyimpangan bisa jadi merupakan suatu petunjuk dan gejala bahwa :
a.
System yang lama kurang lengkap atau ketinggalan jaman.
b.
Adanya system norma yang kurang jelas perumusannya sehingga
menimbulkan penafsiran yang berbeda;
c.
Terjadinya kemecetan-kemacetan dalam pelaksanaan birokrasi;
d.
Diperlukan lembaga penyaluran bagi kegiatan warga masyarakat
yang lebih baik;
e.
Ketaatan masyarakat terhadap system norma menurun;
f.
Derajat kesatuan masyarakat melemah.
E. FUNGSI PENGENDALIAN SOSIAL
KOENTJARANINGRAT menyebut sekurang-kurangnya lima macam
fungsi pengendalian social, yaitu :
1. Mempertebal keyakinan
masyarakat tentang kebaikan norma.
2. Memberikan imbalan kepada
warga yang menaati norma.
3. Mengembangkan rasa malu.
4. Mengembangkan rasa takut.
5. Menciptakan sistem hokum.
F. LEMBAGA-LEMBAGA PENGENDALIAN SOSIAL
Lembaga pengendalian social sangat di perlukan sebagai
pedoman bagi aparat dan tokoh masyarakat untuk menciptakan pengendalian social.
Pengendalian social mempunyai tujuan seperti berikut.
1. Tujuan eksploratif, karena
dimotivasikan oleh kepentingan diri, baik secara langsung maupun tidak langsung.
2. Tujuan regulative, karena
dilandaskan pada kebiasaan dan adat istiadat.
3. Tujuan kreatif, di tujukan
pada perubahan social yang di anggap bermanfaat.
Dalam masyarakat terdapat sejumlah pranata yang memiliki
peranan dalam mengendalikan perilaku yang menyimpang .jenis-jenis lembaga
pengendalian social.
1. Kepolisian
Adalah badan milik pemerintah yang bertugas untuk menjaga keamanan dan ketertiban. Selain itu kepolisian memiliki hak untuk mengambil tindakan terhadap orang-orang yang melanggar aturan dan undang-undang yang berlaku.
Adalah badan milik pemerintah yang bertugas untuk menjaga keamanan dan ketertiban. Selain itu kepolisian memiliki hak untuk mengambil tindakan terhadap orang-orang yang melanggar aturan dan undang-undang yang berlaku.
2. Pengadilan
Merupakan suatu badan yang dibentuk oleh Negara yang bertujuan untuk menangani, menyelesaikan, dan mengadili dengan cara memberikan sanksi, sesuai dengan hukum yang berlaku.
Merupakan suatu badan yang dibentuk oleh Negara yang bertujuan untuk menangani, menyelesaikan, dan mengadili dengan cara memberikan sanksi, sesuai dengan hukum yang berlaku.
3. Adat istiadat
Adat adalah aturan-aturan , kebiasaan-kebiasaan
, yang tumbuh dan terbentuk dari suatu masyarakat atau daerah yang di anggap
memiliki nilai dan dijunjung tinggi serta di patuhi oleh masyarakat
pendukungnya.adat istiadat biasanya bersifat magis dan religious yang
mengandung nilai-nilai budaya, norma-norma hokum, dan aturan-aturan yang saling
berkaitan dan menjadi suatu aturan tradisional.
4. Tokoh masyarakat
Adalah orang yang di tuakan dalam
lingkungannya.biasanya terdri dari tokoh agama , tokoh pemerintahan, guru, dan
sebagainya.
BAB III
KESIMPULAN
Dari uraian di atas, dapat di simpulkan bahwa
pengendalian social sangat penting dalam kehidupan bermasyarakat karena akan
mengurangi terjadinya perilaku-perilaku yang menyimpang.jika pengendalian
social tidak di terapkan , maka akan mudah terjadi penyipangan-pemyimpangan
dalam pelaksanaan nilai-nilai dan norma-norma yang berlaku di masyarakat.
Semoga Contoh Makalah Tentang Pengendalian Sosial yang telah saya susun di atas dapat berguna bagi pembaca. Mohon maaf bila ada kesalahan kata atau kesamaan kata yang akurat dengan tulisan di website lain.