Contoh Laporan untuk PKL (Praktek Kerja Lapangan) ini mungkin dapat menjadi referensi ketika anda hendak membuat sebuah laporan hasil pkl. Berikut ini selengkapnya.
BAB I
PANDUAN PELAKSANAAN PKL
PENDAHULUAN
Dalam
era globalisasi, khususnya dalam tatanan perekonomian dunia, telah mendorong
lahirnya organisasi-organisasi pasar bersama ( (pasar bebas) artinya setiap
negara akan menjadi ajang persaingan bangsa-bangsa lain. Untuk dapat bersaing
diperlukan Sumber Daya Manusia (SDM) yang memiliki keahlian profesional.
Keahlian profesional yang harus diakui pada dasarnya mengandung unsur ilmu
pengetahun, teknik dan kiat (arts). Unsur kiat yang menjadi faktor utama
penentu kadar keprofesinalan seseorang hanya dapat dikuasai melalui cara
mengerjakan langsung pekerjaan pada bidang profesi itu sendiri, karena itulah
tumbuh suatu ukuran keahlian profesional berdasarkan jumlah pengalaman kerja.
Mengikuti
garis kebijaksanaan serta memperhatikan kondisi yang ada sekarang dan
prinsip-prinsip penguasaan keahlian profesi, nampaknya harus sudah dipikirkan
suatu penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan kejuruan yang dapat memadukan
secara dinamis dan serasi program pendidikan di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK)
dan program pengembangan keahlian lapangan kerja. Pendekatan dimaksud harus
menggambarkan adanya “Sistem Ganda” yang merupakan perpaduan saling mengisi dan
melengkapi antara program pendidikan di lembaga pendidikan dan program
pelatihan untuk peningkatan keahlian profesi di lapangan kerja.
a. Undang-Undang Republik Indonesia No. 2
Tahun 1989 tentang Sistem pendidikan Nasional Bab. II Pasal 3 ayat 2
“Pendidikan Menengah Kejuruan Mengutamakan Penyiapan Calon Peserta Untuk
Memasuki Lapangan Kerja Serta Pengembangan
Sikap Profesional”.
b. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia
No. 29 Tahun 1990 tentang Pendidikan Menengah Bab. XI Pasal 29 ayat 1
“Penyelenggaraan Sekolah Menengah dapat bekerjasama dengan masyarakat terutama
dunia dunia usaha dan para dermawan untuk memperoleh sumber daya dalam rangka
menunjang penyelenggaraan dan pengembangan pendidikan”.
c. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia
No. 29 tahun 1992 Tentang Peran Serta Masyarakat dalam Pendidikan Nasional Bab.
III pasal 4 ayat 8 “Peran serta masyarakat dapat berbentuk pemberian kesempatan
untuk magang atau latihan kerja”.
d. Keputusan Menteri Pendidikan dan
Kebudayaan Republik Indonesia No. 0490/U/1992 pasal 33 “Kerja sama SMK dengan
dunia usaha terutama bertujuan untuk meningkatkan kesesuaian program SMK dengan
kebutuhan dunia kerja yang diusahakan dengan asas saling menguntungkan”.
e. Keputusan Menteri Pendidikan dan
Kebudayaan Republik Indonesia No. 323/U/1997 tentang penyelenggaraan Pendidikan
Sistim Ganda pada Sekolah Menengah Kejuruan bab. VI pasal 12 “Setiap calon
peserta SMK yang telah mengikuti program kejuruan yang bersifat adaptif dan
produktif yang berupa teori kejuruan dan praktik dasar berhak mengikuti praktek
kerja di industri pasangan.
B. PENGERTIAN PKL
Praktek
Kerja dan Industri adalah suatu bentuk penyelenggaraan pendidikan keahlian
kejuruan, yang memadukan kegiatan belajar di sekolah dan kegiatan bekerja
langsung di industri/dunia usaha, untuk mencapai standar kompetensi pada
profesi kejuruan tertentu.
Dari
pengertian di atas perlu ditegaskan :
a. PKL jangan diartikan hanya ada pada saat ada pelatihan
siswa di instansi pasangan, tetapi mencakup semua kegiatan pendidikan dan pelatihan
baik di sekolah maupun di dunia kerja, mulai dari PSB sampai dengan pelulusan
siswa di tingkat terakhir SMK.
b. Praktek Kerja Lapangan adalah jenis
kegiatan pelatihan dan merupakan rangkaian pelaksanaan program yang
direncanakan oleh SMK bersama-sama dengan instansi pasangan dan dilaksanakan di
dunia kerja. ]
C. TUJUAN PKL
a. Menghasilkan tenaga kerja yang memiliki
keahlian berkualitas ; Yaitu tenaga kerja yang memiliki tingkat pengetahuan,
keterampilan, dan etos kerja yang sesuai dengan tuntutan lapangan kerja,
b. Memperoleh Link and match antara sekolah
dengan dunia kerja.
c. Meningkatkan efektivitas dan efisiensi
proses pendidikan dan pelatihan tenaga kerja yang berkualitas.
d. Memberi pengakuan dan penghargaan terhadap
pengalaman kerja sebagai bagian dari proses pendidikan.
BAB
II
SEJARAH
SINGKAT BERDIRINYA BENGKEL
VIJAR
AUTO CAR SERVICE
A. LATAR BELAKANG BERDIRINYA BENGKEL VIJAR
AUTO CAR SERVICE
Seiring
perkembangan jaman dan ketatnya persaingan dalam dunia usaha, maka kami
sekeluarga (keluarga pendiri) terus mencari dan menggali serta terus berusaha
dalam segala bidang. Namun akibat ketatnya persaingan dalam usaha, maka kami
pun kekuranganpuasan dengan usaha yang telah kami jalankan.
Dari
kekurangpuasan tersebut kami terus berpikir dan berusaha mencari sebuah peluang
usaha baru yang kiranya akan mendapatkan hasil yang memuaskan dan bermanfaat
bagi orang banyak. Akhirnya kami mendapatkan ide sebuah peluang usaha yang
mungkin bisa bermnafaat bagi kami dan umumnya juga bagi para pengguna kendaraan
umum maupun kendaraan pribadi, awalnya kami pun ragu tetapi dengan tekad kami
yang bulat dan dengan niat yang ikhlas, dan dengan modal seadanya akhirnya pada
bulan Oktober 2003 berdirilah sebuah bengkel yang diberi nama VIJAR AUTO CAR
SERVICE. Yang didirikan oleh Bapak Imin Dunyamin dan Bapak Aceng selaku pemilik
lahan bengkel tersebut. Dan bengkel tersebut terletak di pinggir jalan Rajadesa
Timur, Parakan, Rajadesa, Ciamis.
BAB
IV
KESIMPULAN
DAN SARAN
A. Kesimpulan
Dari
pelaksanaan proses, penulisan dapat mengambil suatu kesimpulan bahwa dalam
menangani suatu masalah pada kendaraan, maka langkah pertama yang harus
dilakukan yaitu melakukan pemeriksaan dengan test penguji kendaraan. Setelah
ditemukan gangguannya, lalu langkah selanjutnya, yaitu mencari penyebab
gangguan tersebut dengan cara langsung melakukan pembongkaran. Hal ini akan
menghambat proses pekerjaan.
B. Saran
1. Bagi Pendidikan
Untuk
meningkatkan kualitas pendidikan maka diperlukan peran aktif siswa dan guru
2. Bagi Bengkel
Ilmu
yang dimiliki para mekanik dan kepercayaan konsumen terhadap bengkel VIJAR AUTO
CAR SERVICE jangan pernah dikotori oleh sifat ketidakjujuran karena ketidakjujuran
merupakan modal utama untuk kemajuan suatu usaha.
BAB
V
PENUTUP
Demikian
proses perbaikan sistem pengapian secara optimal pada kendaraan roda empat
(Mobil). Dalam proses pelaksanaan kerja ini penulis tidak terlalu banyak
mengalami kesulitan, karena yang sering dilakukan di dunia industri. Jadi,
penulis dapat memahami mekanisme kerja sehingga mampu memperbaiki kerusakan
yang terjadi pada sistem tersebut.
Penulis
menyadari bahwasanya di dalam penjelasan laporan ini banyak sekali kesalahan
dan kekurangan baik di lihat dari segi penulisan atau dari segi pembahasan, hal
ini di luar kehendak penulis. Di samping itu juga karena keterbatasan
pengetahuan dan pengalaman yang diperoleh.
DAFTAR
PUSTAKA
1. Anonim 2000, New Steep I Training Manual,
Jakarta : Training Center, Toyota Astra Motor.
2. Buku Teknik Service Mobil, Jakarta :
Bhineka Cipta
3. Training Center Astra Mobil Bandung
4. Indonesian Hertaeg Auto Mobil, 2002
5. Suzuki Motor Training Center, 2002
6. Anonim, 1995, Steep Gardine Engine
Intrucior’s Guide Jakarta : TC Departemen PT. Kramatyudha Tiga Berlian Motor